tag:blogger.com,1999:blog-18454309185843793722024-03-13T15:43:38.726+07:00Cerita Inspirasi Dan Motivasi KehidupanCerita Inspirasi dan Motivasi Kehidupan Menyajikan hal-hal yang memberi inspirasi dan motivasi dalam kehidupan.ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-34086403399518028012018-09-05T14:40:00.000+07:002018-09-05T14:40:27.482+07:00Tersenyumlah dengan Hatimu, dan kau akan mengetahui betapa dahsyat dampak yang ditimbulkan oleh senyummu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Jz-qT6_ixlgAkZ7P1KSka5c6tSV3HyeDowDchbfzhbqZ4LDb3-xMYv-IuLk3dWJLw4WDVxheDoEFbr_ROB00J4rGVNn0Xdtt3Lz0D9C71E7i-2Hpor3FkW1d4HMxOYCpNywQOmOZbtph/s1600/senyuman.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="768" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6Jz-qT6_ixlgAkZ7P1KSka5c6tSV3HyeDowDchbfzhbqZ4LDb3-xMYv-IuLk3dWJLw4WDVxheDoEFbr_ROB00J4rGVNn0Xdtt3Lz0D9C71E7i-2Hpor3FkW1d4HMxOYCpNywQOmOZbtph/s320/senyuman.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Kisah ini di kirim oleh Mahasiswa asal Indonesia yang bemukim di Jerman, demikian layak untuk dibaca dan direnungkan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling". Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tersebut, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi kerestoran McDonald's yang berada disekitar kampus.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian. Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya, berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika saya menunduk, tanpa</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu. Ia menyapa "Good day" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">membayar makanan yang akan dipesan. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba-tiba saja sudah sampai didepan counter. Ketika wanita muda di</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Tiba-tiba saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-tamu lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Kembali mata biru itu menatap dalam kearah saya, kini mata itu mulai basah berkaca-kaca dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata "Sesungguhnya bukan saya</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak- isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu. Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">"Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-anakku! "</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar-benar bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan. Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran, saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-lambaikkan tangannya kearah kami.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar-benar 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Saya kembali ke kampus, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br /></span><br />
<div style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;">***********</span></div>
<div style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-align: center;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara mencintai sesama dengan memanfaatkan sedikit harta-benda yang kita miliki, dan bukannya mencintai harta-benda yang bukan milik kita, dengan memanfaatkan sesama.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: white; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;"><br />Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang-orang terdekat anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya.</span>ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-9507661002158774262018-09-05T14:36:00.000+07:002018-09-05T14:36:38.400+07:00Kisah Inspiratif, Office Boy Yang Menjadi Vice President<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqU_hrzplIrp3tmBS_RWzsqQL0GsteF-Wqm3o39gEOJX2Lg2SJ48o4BjN3q81udF0Lz5lVFV3Yeq2ARBn3rizhUo4If3CojhciMM70X2QsqCOfa_8ptfIzO-qu_JfqfisWYSI9Hi8Cut9/s1600/Tentang+Orang+Kaya+dan+Miskin%255B3%255D.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="364" data-original-width="640" height="182" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqU_hrzplIrp3tmBS_RWzsqQL0GsteF-Wqm3o39gEOJX2Lg2SJ48o4BjN3q81udF0Lz5lVFV3Yeq2ARBn3rizhUo4If3CojhciMM70X2QsqCOfa_8ptfIzO-qu_JfqfisWYSI9Hi8Cut9/s320/Tentang+Orang+Kaya+dan+Miskin%255B3%255D.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Houtman Zainal Arifin dilahirkan pada tanggal 27 Juli 1950 di Kota Kediri Jawa Timur. Pengalaman hidupnya yang amat inspiratif patut untuk disimak, yang awalnya ia hanya seorang office boy hingga bisa menduduki jabatan nomor satu sebagai seorang Vice President Citibank. Beliau juga pernah menjabat sebagai direksi di perusahaan swasta, pengawas keuangan di beberapa perusahaan swasta, komite audit BUMN, konsultan, penulis serta dosen pasca sarjana di sebuah Universitas.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Houtman dilahirkan dari keluarga pas-pasan. Kisah hidupnya dimulai ketika lulus dari SMA, sekitar tahun 60-an, Hotman merantau ke Jakarta dan tinggal di daerah Kampung Bali, Houtman membawa mimpi di Jakarta untuk hidup berkecukupan dan menjadi orang sukses di Ibukota, namun apa daya di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak banyak pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Sewaktu tinggal di tanah abang, ayahnya sakit keras. Orang tuanya ingin berobat, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup. Melihat keadaan seperti itu, ia tidak mau menyerah. Dengan bermodal hanya Rp 2.000,- hasil pinjaman dari temannya, Houtman menjadi pedagang asongan menjajakan perhiasan imitasi dari jalan raya hingga ke kolong jembatan mengarungi kerasnya kehidupan ibukota. Usaha dagangannya kemudian laku keras, namun ketika ia sudah menuai hasil dari usahanya, ternyata Tuhan memberinya cobaan, ketika petugas penertiban datang, dagangannya di injak hingga jatuh ke lumpur. Ketika semua dagangannya sudah rusak bercampur lumpur, ternyata teman-temannya yang dari kawula rendah seperti tukang sepatu, tukang sayur, dan lain-lain, beramai-ramai membersihkan dagangan Houtman. Disini Houtman mulai mendapatkan pengalaman berharga tentang kerasnya kehidupan Ibukota.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan ber-AC, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya. Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Suatu hari, Houtman melihat ada orang gila wara-wiri di sekitar rumahnya. Orang gila itu hampir tidak pakai baju. Dia pada saat itu cuma punya baju 3 pasang. Hebatnya, Houtman ikhlas memberi ke orang gila itu sepasang baju plus sabun dan sisir.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Tuhan memang Maha Adil, Pada hari ketiga setelah kejadian tersebut, Tiba-tiba datang surat yang menyatakan bila dia diterima menjadi OB disebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (Citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Sebagai Office Boy, Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai, Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan istilah bank.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Waktu jadi OB, Houtman sering melihat training. Karena jabatannya hanya OB, dia tentu tidak dianggap. Kemampuan bahasa Inggris Houtman pun cuma sekedar yes-no. Tapi Houtman berprinsip, “Saya harus berbuat. Saya harus pintar.” Setiap hari selama training itu, dia ada di depan pintu dan mencatat semuanya. Training officer-nya lama-lama jadi menyuruh Houtman masuk (tapi secara kasar). Si training officer mengumumkan pada para trainer, “Pengumuman, dia tidak terdaftar dan dia tidak akan diuji,” kata training officer. Mendengarnya, Houtman tidak terima. Dia sudah berada di ruangan yang sama berarti dia sudah menjadi salah satu peserta training dan juga harus diuji.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Houtman lalu menantang diri sendiri, “Saya harus lulus!”. Padahal saingannya adalah lulusan UI, Michigan, Ohio, ITB dan banyak universitas TOP lainnya. Sementara dia, bisa lulus SMA saja sudah untung. “Pokoknya harus lulus dan gak boleh jadi yang terakir,” tekad Houtman. Tuhan memang Maha Besar, dari 34 orang Houtman masuk 4 besar dan dia pada tahun 1978 dikirim ke Eropa.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA. Kemudian ia pun di angkat menjadi pegawai di bank Citibank tersebut, Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak anak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Sekitar 19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman kemudian mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak Citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi Citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia. Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Pada hari Kamis tepatnya pada tanggal 20 Desember 2012 Bapak Houtman Zainal Arifin berpulang ke Rahmatullah.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Pelajaran yang dapat dipetik adalah kita tidak akan pernah kekurangan apa bila kita mau saling memberi, jika kita mau bersilaturahmi dan banyak berteman dengan siapa saja kita akan mendapatkan rezeki yang lebih banyak, dan jika kita ikhlas memberi, Allah pasti akan memberikan kita sesuatu yang lebih.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br />
<div style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-align: center;">
**********</div>
<br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Artikel di atas adalah hasil saduran dan kutipan dari berbagai tulisan baik media cetak maupun elektronik. Tulisan tersebut dimaksudkan untuk sharing motivasi, inspirasi, kisah hidup dan lain-lain.</span>ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-31263058506579797112018-09-05T14:31:00.000+07:002018-09-05T14:31:40.841+07:00Kisah Inspiratif, Menyembunyikan Kebaikan Seperti Halnya Menyembunyikan Keburukan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvx7ZcjYikuYNmM5N80ew7b1WQHH6WTCjm6sKrejIX6QAxmk0wM7YdorX3KFN5EyXsfjbeTTJVUF3swDoosEhwvaGqEzOIWHZs-77lWnjQamWyafuVJWP2kaIQDWa8htbElFQ0v7SH20_H/s1600/sembunyi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvx7ZcjYikuYNmM5N80ew7b1WQHH6WTCjm6sKrejIX6QAxmk0wM7YdorX3KFN5EyXsfjbeTTJVUF3swDoosEhwvaGqEzOIWHZs-77lWnjQamWyafuVJWP2kaIQDWa8htbElFQ0v7SH20_H/s1600/sembunyi.jpg" /></a></div>
<span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Ini adalah kisah dua sahabat yang terpisah cukup lama; Ahmad dan Zainal. Ahmad ini pintar, cerdas, tapi kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zainal adalah sahabat yang biasa saja, tapi keadaan orang tuanya mendukung karir masa depan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Keduanya bertemu. Bertemu di tempat istimewa; koridor wudhu, koridor toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur yang cantik, pemandangan pegunungan dengan kebun teh yang terhampar hijau di bawahnya. Sungguh indah mempesona.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Zainal, sudah menjelma menjadi seorang manager kelas menengah, necis, perlente, tapi tetap menjaga kesholihannya. Setiap keluar kota, ia menyempatkan singgah di masjid kota yang ia singgah. Untuk memperbaharui wudhu dan sujud syukur. Syukur masih mendapat waktu yang diperbolehkan shalat sunnah, maka ia shalat sunnah sebagai tambahan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Ia tiba di Puncak, Bogor, mencari masjid. Sembari menepikan mobilnya, dan bergegas masuk ke masjid yang ia temukan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Di sanalah ia temukan Ahmad. Terperangah. Ia tahu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak berada, tapi pintar luar biasa.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Zainal tak sangka bila berpuluh tahun kemudian ia temukan Ahmad sebagai merbot masjid.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Maaf, kamu Ahmad kan? Ahmad kawan Sekolah Menengah, dulu?”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Yang disapa tak kalah mengenali. Keduanya berpelukan.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Keren sekali kamu ya Mas… Mantap…”. Zainal terlihat masih dalam keadaan berdasi. Lengan yang digulung untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam ber-merk terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Zainal menaruh iba. Ahmad dilihatnya sedang memegang kain pel, khas merbot. Celana digulung, dan peci 8 dongak hingga jidat lebar terilhat jelas.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Mad… Ini kartu nama saya…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wah, keren."</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Mad, selepas saya shalat, kita bincang ya? Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Maaf…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita bincang.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Sambil wudhu, Zainal tak habis pikir. Mengapa Ahmad yang pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tak ada yang salah dengan pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan. Zainal menyesalkan kondisi negeri ini yang tak berpihak kepada orang yang sebenarnya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Air wudhu membasahi wajah… Sekali lagi Zainal melewati Ahmad yang sedang bebersih. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaan ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbot. Melainkan “Office Boy”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Tanpa sadar, ada yang shalat di belakang Zainal. Tampaknya shalat sunnah. Ya, Zainal sudah menunaikan shalat fardhu di masjid sebelumnya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Zainal sempat melirik. “Barangkali ini kawannya Ahmad…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Zainal menyelesaikan doa secara singkat, ingin segera bincang dengan Ahmad.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Pak”, tiba-tiba anak muda yang shalat di belakangnya menegur.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Iya Mas..?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Bapak kenal dengan bapak Insinyur Haji Ahmad…?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Insinyur Haji Ahmad…?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Ya, insinyur Haji Ahmad…”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Insinyur Haji Ahmad yang mana…?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Itu, yang barusan bincang dengan Bapak…”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Sudah haji?”</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">“Dari dulu sudah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun masjid ini…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Kalimat datar yang cukup menampar hati Zainal… sudah haji… dari sebelum bangun masjid ini…</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Anak muda tersebut menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah merbot asli di masjid ini. Saya karyawan beliau. Beliau yang bangun masjid ini. Di atas tanah wakaf pribadi. Beliau bangun masjid indah ini sebagai transit bagi siapapun yang hendak shalat. Bapak lihat mall megah di bawah sana? Juga hotel indah di seberangnya? … Itu semua milik beliau... Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya, aneh; senang menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya diminta mengaji dan azan saja…”.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Wah, entah apa yang ada di hati dan di pikiran Zainal…</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br />
<div style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-align: center;">
*****</div>
<span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Jika Zainal adalah kita, mungkin saat bertemu kawan lama yang sedang bersihkan toilet, segera beritahu posisi kita, siapa kita yang sebenarnya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Atau jika kita adalah Ahmad, kawan lama menyangka kita merbot masjid, kita akan menyangkal, lalu menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah bahwa kita adalah pewakaf dan yang membangun masjid.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Kita bukan Haji Ahmad. Ia selamat dari rusaknya nilai amal, tenang, adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan. Dan kemudian Allah yang memberitahu siapa sebenarnya. Orang yang ikhlas itu adalah orang yang menyembunyikan kebaikannya, seperti ia menyembunyikan keburukannya.</span><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><br style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" /><span style="background-color: #f6f6f6; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Sumber: https://www.facebook.com/KomunitasOneDayOneJuz/posts/10153732189042785</span>ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-66187748974169585332018-09-04T11:22:00.001+07:002018-09-04T11:22:38.939+07:00YANG SUDAH BERLALU TAK USAH DISESALI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5djcrSnLMR3-ak_c-SWn08-V15whq-3rjz2SYMmNBZ9-dWzj4Lhid8YuiemuquFrBY1gmKjgXeYKQoQY0YUNmJT9HebguJUTfwDnv0a4ISqFZ2LH5FasDKMYvk2393KvqEOyG6ygPGY4/s1600/jangan+sesali.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="576" data-original-width="1024" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5djcrSnLMR3-ak_c-SWn08-V15whq-3rjz2SYMmNBZ9-dWzj4Lhid8YuiemuquFrBY1gmKjgXeYKQoQY0YUNmJT9HebguJUTfwDnv0a4ISqFZ2LH5FasDKMYvk2393KvqEOyG6ygPGY4/s320/jangan+sesali.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
<span style="font-style: italic; font-weight: 700;">Suatu ketika, ada seorang pemuda yang mendapat warisan dari orangtuanya. Karena tergolong keluarga sederhana, ia hanya mendapat sedikit uang dan beberapa buah buku. Sebelum meninggal, ayahnya berpesan, “Anakku, buku-buku ini adalah harta yang tak terhingga nilainya. Ayah berikan kepadamu, baca dan pelajarilah. Mudah-mudahan kelak nasibmu bisa berubah lebih baik. Dan ini sedikit uang, pakailah untuk menyambung hidup dan bekerjalah dengan rajin untuk menghidupi dirimu sendiri.”</span></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Tak berapa lama, uang yang ditinggalkan pun habis terpakai. Sejenak ia melongok buku-buku peninggalan ayahnya. Ia teringat pesan dari orangtuanya agar belajar dari buku tersebut. Karena malas, ia mengambil jalan pintas. Buku itu dijual kepada teman yang mau membeli karena kasihan. Sebagai gantinya, ia mendapatkan beras untuk makan sehari-hari.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Beberapa saat kemudian, si pemuda harus mulai bekerja kasar demi menyambung hidup. Yang membuatnya heran, teman yang dulu membeli bukunya, kini hidupnya kelihatan nyaman dan semakin maju. Karena penasaran ingin tahu, apa yang membuat teman tadi bisa berhasil hidupnya, dia mendatangi dan bertanya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Meski sempat tidak mau membuka rahasia, setelah didesak dan kasihan melihat nasib si pemuda, akhirnya si teman terbuka. “Sebenarnya, aku sangat terbantu dengan buku yang kamu jual padaku. Dulu aku beli buku itu karena kasihan kepadamu. Kubiarkan saja berdebu di sudut kamar. Suatu hari, iseng karena ingin tahu, kubaca dan ternyata, wahh…isinya bagus sekali! Sebuah pelajaran hidup yang luar biasa.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
“Bukan itu saja,” sambung temannya. “Di dalam buku itu terselip pesan, agar si pembaca setelah menguasai isi buku tersebut mau praktik dengan sungguh-sungguh. Sungguh, aku beruntung aku mendapat buku itu darimu. Lihat, hidupku jadi berubah. Sebenarnya, dari mana buku-bukumu itu berasal?”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Mendengar cerita temannya itu, si pemuda sangat menyesal. Harta peninggalan ayahnya ternyata jauh lebih berharga dari yang ia kira. Karena malas membaca, kini ia hanya jadi pekerja kasar yang hidup ala kadarnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
“Buku itu sebenarnya warisan dari orangtuaku,” jawab si pemuda. “Jujur, aku malas membacanya dan tidak tahu kalau ayahku menyimpan pesan yang sangat berharga. Sungguh, aku menyesal. Teman, boleh aku pinjam kembali buku-buku itu untuk memulai hidupku yang baru? Aku ingin bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik.”</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
<em style="box-sizing: border-box;"><span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Netter yang Luar Biasa,</span></em></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Demikianlah, banyak hal yang kadang tak kita mengerti dari pilihan-pilihan yang kita jalani. Sering mengundang penyesalan, seperti si pemuda tadi. Tapi bagi yang mau belajar, setiap kegagalan, setiap kesalahan pasti punya nilai pembelajaran. Maka, ada ungkapan “hal yang sudah berlalu tak perlu disesali”. Sudah sepatutnya kata-kata bijak tadi kita jadikan pegangan hidup. Jika hari ini kita gagal, kita siap bangkit lagi!</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Mari, <span style="box-sizing: border-box; font-style: italic; font-weight: 700;">jangan sesali yang sudah berlalu, jangan pula takut pada masa depan. Kita belajar dari banyak kesalahan dan segala ketidaknyamanan, untuk mengambil pilihan yang ada pada hari ini sebagai dasar pijakan meraih keberhasilan yang lebih membanggakan</span>. Tetap berjuang!</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Salam sukses luar biasa!</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Montserrat, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 10px;">
Sumber : <a href="http://www.andriewongso.com/yang-sudah-berlalu-tak-perlu-disesali/">http://www.andriewongso.com/yang-sudah-berlalu-tak-perlu-disesali/</a></div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-82115334136537997052018-09-04T11:10:00.004+07:002018-09-04T11:11:50.119+07:00Bahagia dengan bersyukur Cobalah<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHaWbUMjq1-hU6eKdTFHhFfmdIWPr6JZkmqie-JTm3DcYR2UG2ia2Drf3ZkEbFCvKpYlp9sMVD-5STu8E1bkJS_Se7WylKkklf1aiBKvoeH4IMGPRi0-_9HFmlWvgzCVeT5ZrM_IXM2Zxm/s1600/bersyukur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="666" data-original-width="1000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHaWbUMjq1-hU6eKdTFHhFfmdIWPr6JZkmqie-JTm3DcYR2UG2ia2Drf3ZkEbFCvKpYlp9sMVD-5STu8E1bkJS_Se7WylKkklf1aiBKvoeH4IMGPRi0-_9HFmlWvgzCVeT5ZrM_IXM2Zxm/s320/bersyukur.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kapan terakhir kali kamu berdoa dan mengucapkan rasa syukur atas semua yang kamu miliki? Mungkin bukan hanya kamu saja, ada banyak sekali orang yang bahkan lupa akan hal ini, sebab hidup kita seringkali begitu sibuk dan mengabaikan banyak hal di dalam diri kita sendiri.<br /><br />Sebagian besar orang akan selalu melihat kehidupan orang lain begitu mudah, begitu menyenangkan, begitu simpel, atau bahkan begitu beruntung. Bukan hanya orang lain saja yang kadang terlihat seperti itu, namun teman atau bahkan saudara kamu sendiripun juga bisa terlihat selalu “lebih sesuatu” daripada diri kamu sendiri. Kamu akan mulai sibuk menghitung semua yang dimilikinya, semua yang ada padanya dan tidak ada pada dirimu, atau bahkan semua hal yang terlihat begitu mudah untuk selalu dilaluinya. Lalu, apakah sebenarnya kamu sendiri tidak punya pekerjaan lain, selain hanya melihat dan menilai segala sesuatu yang dimiliki oleh orang lain?</span><br />
<span class="sumo_twilighter_highlighted twilighter-2e876eb4" style="border: 0px !important; box-sizing: border-box; float: inherit !important; font-stretch: inherit !important; font-variant-east-asian: inherit !important; font-variant-numeric: inherit !important; line-height: inherit !important; margin: 0px !important; padding: 0px !important; vertical-align: inherit !important;"></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /><br />Tidak ada yang salah ketika kamu melihat dan menyaksikan kelebihan dan juga keberuntungan orang lain, apalagi jika ternyata kamu bisa lebih bersemangat dan terpacu untuk menjadi lebih baik lagi dari saat ini setelah menyaksikan itu semua. Namun pada kenyataannya, hal seperti ini justru seringkali membuat kamu membandingkan dan menghitung semua kekurangan yang kamu miliki, tentunya ada banyak rutukan yang akan muncul di dalam hatimu, seperti: aku tidak secantik dia, aku tidak sepintar dia, aku tidak seberuntung dia, dan masih banyak keluhan yang lainnya.</span><br />
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />Bukannya membenahi diri atas semua hal itu, kamu justru hanya terpaku dan menbayangkan jika kamu menjadi dia, atau menjadi seseorang yang “lebih” dari kamu saat ini. Kamu akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal yang tidak perlu ini, hingga rasa benci dan kesal kerap hingga di hatimu. Bukan hanya itu saja, biasanya hal ini akan dibarengi dengan rasa kecewa yang berlebihan kepada diri sendiri, sehingga kamu mulai menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirimu tidak cukup baik dan sebanding dengan orang lain. Pemikiran seperti ini jelas salah, dan harus segera dihentikan!</span></div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />Cobalah untuk menghargai dan menghormati dirimu sendiri, sebab kamu lebih daripada layak untuk hal seperti itu. Kamu juga bisa dan mampu untuk mengupayakan hidup serta berbagai hal lainnya yang kamu inginkan, jadi mulailah berusaha untuk segera berbenah. Pahamilah satu hal yang penting, bahwa kamu adalah pribadi terbaik dan memiliki kepribadian yang baik dan bisa mengantarkan kamu kepada langkah-langkah keberhasilanmu nanti.<br /><br />Mulai saat ini, syukurilah apa yang telah kamu miliki, baik itu nikmat sehat atau bahkan berbagai hal lainnya yang selama ini tidak pernah kamu anggap sebagai sebuah berkat. Dengan begitu kamu akan merasa bebas dan tidak hidup di bawah bayang-bayang milik orang lain, sebab kamu juga memiliki banyak hal berharga lainnya yang tak kalah penting untuk selalu disyukuri olehmu. Nikmati saja apa yang kamu miliki saat ini, sehingga kamu bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dari sebelumnya. Jangan mengecilkan dirimu dengan cara melihat orang lain, sebab hal seperti ini akan selalu membuatmu surut dan terbebani.<br /><br /><br />Kamu pantas dan layak untuk selalu bahagia setiap saat, sebab jika bukan kamu, maka siapa lagi yang akan mengupayakan kebahagiaan itu untukmu?<br /><br />Kisah inspiratif ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena dengan bersyukur akan membuat kita lebih bahagia.</span></div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-34233267402387632672018-08-25T12:27:00.000+07:002018-08-25T12:28:21.608+07:00Saat Bob Sadino dikira tukang sampah dikantornya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYZxmtkMzZYcU_Rn5tmdxFXJhMnJzYQEhMc17-mv3FHEXkkbhyphenhyphenLkAOgSrBL0YhS1b_uvlWxhHnQePfnM3jRGskuoKfeK85C6NpqlN6ipWblEM7Jlh3At-PDGihmv-djRUJYFALVgSLxRy/s1600/bob.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="442" data-original-width="663" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSYZxmtkMzZYcU_Rn5tmdxFXJhMnJzYQEhMc17-mv3FHEXkkbhyphenhyphenLkAOgSrBL0YhS1b_uvlWxhHnQePfnM3jRGskuoKfeK85C6NpqlN6ipWblEM7Jlh3At-PDGihmv-djRUJYFALVgSLxRy/s320/bob.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Karena pagi itu masih sangat sepi, mereka pun duduk-duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati taman yang hijau nan asri.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Sesekali si wanita membuang sembarangan tisu yang bekas dipakainya.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana dengan mengenakan celana pendek sedang memegang gunting untuk memotong ranting. Si kakek menghampiri dan memungut sampah tisu yang dibuang si wanita itu, lalu membuangnya ke tempat sampah.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang sampah lagi tanpa rasa sungkan sedikit pun. Kakek tua itu pun dengan sabar memungut kembali dan membuangnya ke tempat sampah.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantas berkata kepada anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, jelas ya?”</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Pada waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri si kakek sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Si wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek. Kakek itu adalah </span><a class="zem_slink" href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino" rel="wikipedia" style="background-color: #f6f6f6; color: #eb4938; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-decoration-line: none;" target="_blank" title="Bob Sadino">Bob Sadino</a><span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">, yang kedudukannya adalah Presiden Direktur di perusahaan tersebut.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<div style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px; text-align: center;">
*****</div>
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Bob Sadino dikenal sebagai pengusaha sukses yang berpenampilan sangat sederhana dan mempunyai ciri khas selalu mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek, bahkan ketika bertemu dengan presiden maupun pejabat negara sekalipun. Beliau lahir pada tanggal 9 Maret 1933, dan telah meninggal dunia karena sakit pada 19 Januari 2015.</span><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Gayanya yang nyentrik dengan pola pikir unik dan cenderung keluar dari pakem teori maupun buku teks ekonomi menjadikan Bob Sadino sebagai entreprenuer sejati, yang memberikan inspirasi hebat bagi para generasi penerus bangsa yang ingin menjadi pengusaha sukses.</span><br />
<div style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">
<br /></div>
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<u style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;">Pelajaran yang dapat diambil dari cerita diatas</u><br />
<br style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: Arial, serif; font-size: 14px;" />
<span style="background-color: #f6f6f6; color: #444444; font-family: "arial" , serif; font-size: 14px;">Hargailah setiap orang yang anda temui, walaupun penampilan mereka biasa-biasa saja. Penampilan seseorang belum tentu (bahkan seringkali) menggambarkan kedudukan sosialnya.</span>ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-18372487424705387322018-07-31T12:47:00.004+07:002018-08-25T11:47:16.796+07:00Tentang IBU<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxkQsCuDFQPIdoE4YSqx2Kl3b0Ou2CTajaGDhlC9oo3sXAb_RM8YS6mhYpzSPug6Py8NvBWjAGMG0n20mRDNKP_KhoG5N3vQ5iGfZ1Qd2AIGLDIBwyKk-5X0Ytrt9EL9sTUt-FLLp9lkhT/s1600/ibu.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxkQsCuDFQPIdoE4YSqx2Kl3b0Ou2CTajaGDhlC9oo3sXAb_RM8YS6mhYpzSPug6Py8NvBWjAGMG0n20mRDNKP_KhoG5N3vQ5iGfZ1Qd2AIGLDIBwyKk-5X0Ytrt9EL9sTUt-FLLp9lkhT/s320/ibu.jpeg" width="320" /></a></div>
Ibu... kata yang singkat tapi mengandung makna luas yang apabila diuraikan akan tersaji kisah yang sangat panjang tentang pengorbanan, penderitaan, kasih sayang, kelembutan, kebijaksanaan dan masih banyak lagi sifat-sifat baik yang tak mungkin untuk di bahasakan di tulisan ini...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Seseorang yang diamanahkan oleh Allah tugas untuk mengurus kita dari titik Nol hingga ke derajat yang dimana kita mampu untuk berdiri sendiri...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Titik yang diawali dengan kegembiraan tentang berita kehadiran seorang bayi yang harus dihiasi dengan penderitaan selama 9 bulan....</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Sensitif terhadap bau, makanan yang harus di seleksi yang di ikuti oleh muntahan yang keluar dari perutmu, sehingga makanan yang masuk bukannya mengenyangkan tapi malah menguras semua isi perutnya sehingga wajahnya tampak pucat pasi,letih,terpuruk,pasrah serta turunnya berat badan yang terkadang ..ia tak nampak lagi seperti manusia tapi seperti tengkorak berjalan dengan beban berat di perutnya selama 9 bulan..itulah ibu !</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Meregang nyawa antara hidup dan mati, antara rasa sakit dan bahagia menanti kehadiran bayinya....</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Padahal bayi itulah yang membuatnya menderita selama 9 bulan..Tapi Allah masukkan rasa kasih sayang kedalam hatinya..Allah hilangkan semua kesusahannya selama ini..hanya dengan menatap dan mengendong bayinya..itulah ibu !</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada dendam dalam hatinya kepada bayi yang menyusahkannya selama 9 bulan... Tapi terlahirnya sang bayi seakan berkata selamat datang penderitaan sesi kedua untukmu wahai ibu...!</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Akan ada lagi masa 13 tahun untukmu wahai ibu...masa di mana kau harus berjuang sampai titik kesabaranmu...bahkan terkadang melampaui batas limit kesabaranmu...untuk anakmu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Ingatlah wajah ibumu...bayangkan bagaimana penderitaannya untukmu, kesusahannya untukmu, kearifannya untukmu dan kesabarannya untukmu... sampai kau berdiri dihadapannya dengan angkuh...tanpa menghiraukan raut wajahnya yang mulai keriput..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada belaian untukmu wahai ibu.. tak ada belaian seperti engkau membelai aku waktu bayi dulu..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada kecupan kasih sayang untukmu wahai ibu..tak ada kecupan seperti engkau mengecup kening kami anakmu..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada kasih sayang untukmu wahai ibu..tak ada kasih sayang seperti kasih sayangmu kepadaku...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada doa untukmu wahai ibu..tak ada doa seperti doa-doamu kepada kami dahulu...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tak ada waktu untukmu wahai ibu..tak ada waktu seperti waktu yang kau berikan kepada kami..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Engkau telah terlupakan wahai ibu...!</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Yang ada hanya perempuan tua yang terkadang menjadi pembantu di rumah anakmu sendiri..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
bahkan tak jarang kau pun di bentak, disalahkan bahkan disepelekan...oleh kami anakmu sendiri...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tapi kau tetap mendoakan kami walau dengan hati yang hancur berkeping-keping disertai tetesan air matamu...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tapi tatkala engkau mendengar kami sakit..engkaulah yang pertama datang kepada kami..dengan senyumanmu..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Tapi tak ada sedikitpun dendam dalam hatimu..wahai ibu!</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
itulah ibu....</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Semoga kami bisa bersimpuh dihadapanmu wahai ibu..bersimpuh dengan penuh penghormatan kepadamu..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Semoga kami bisa menyenangkanmu wahai ibu...walaupun itu tak mampu membalas kasih sayangmu..</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Semoga kami bisa membuatmu tersenyum wahai ibu.. senyum kebahagian di raut wajahmu yang telah menua...</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Mengenai kisah Uwais Al Qorni yang sampai-sampai sahabat Nabi sekelas Umar bin Khathab radhiallahu’anhu dan yang lainnya dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam untuk menemui Uwais. Hal ini disebabkan begitu hebatnya baktinya kepada ibunya. Nabi bersabda:“sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang lelaki bernama Uwais, ia memiliki seorang ibu, dan ia memiliki tanda putih di tubuhnya. Maka temuilah ia dan mintalah ampunan kepada Allah melalui dia untuk kalian” (HR. Muslim)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
"Dari Al-Mughirah bin Syu’ban r.a. ia berkata, Nabi Saw telah bersabda: “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” (H.R.Bukhari).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang yaman itu bersenandung, إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh. Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih : HR. Abu Dawud, Baihaqi, Al Hakim). </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
“Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat” (HR. Ibnu Majah, shahih dengan syawahid-nya).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
“Dari Ibnu ‘Abbas, ada seorang lelaki datang kepadanya, lalu berkata kepada Ibnu Abbas: saya pernah ingin melamar seorang wanita, namun ia enggan menikah dengan saya. Lalu ada orang lain yang melamarnya, lalu si wanita tersebut mau menikah dengannya. Aku pun cemburu dan membunuh sang wanita tersebut. Apakah saya masih bisa bertaubat? Ibnu Abbas menjawab: apakah ibumu masih hidup? Lelaki tadi menjawab: Tidak, sudah meninggal. Lalu Ibnu Abbas mengatakan: kalau begitu bertaubatlah kepada Allah dan dekatkanlah diri kepadaNya sedekat-dekatnya. Lalu lelaki itu pergi. Aku (Atha’) bertanya kepada Ibnu Abbas: kenapa anda bertanya kepadanya tentang ibunya masih hidup atau tidak? Ibnu Abbas menjawab: aku tidak tahu amalan yang paling bisa mendekatkan diri kepada Allah selain birrul walidain” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya shahih). </div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
Wallahu A'lam.</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-37129973754062311592018-07-31T12:45:00.001+07:002018-08-25T11:49:29.197+07:00Mintahlah Kepada PemilikNya<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8U789VyyBCfCC1Q3BNv_xd9lv8HsxdDJ96CwYlKrwMY83suHa9fUwZMJMnp1-gfpPV277b6Vrb4unuHop91fEuhJ624AoNb4mv_IRDUJRNM1teVbLm6HDAWItLxpvTOqRxDudvKBpAKqd/s1600/minta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="420" data-original-width="600" height="224" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8U789VyyBCfCC1Q3BNv_xd9lv8HsxdDJ96CwYlKrwMY83suHa9fUwZMJMnp1-gfpPV277b6Vrb4unuHop91fEuhJ624AoNb4mv_IRDUJRNM1teVbLm6HDAWItLxpvTOqRxDudvKBpAKqd/s320/minta.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Pengajian telah berlangsung beberapa lama waktunya..petuah-petuah dan nasehat agama telah keluar dari lisan Tuan Guru.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Semua santri mendengarkan dengan seksama apa yang di ucapkan oleh Tuan Guru..sehingga suasana menjadi hening.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Dalam keheningan tiba-tiba terdengar suara "Assalamu alaikum"</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">semua santri memalingkan wajahnya kearah suara dan menjawab"Alaikum salam" membuat suasana pengajian agak sedikit terganggu oleh suara itu.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Rupanya si Hasan lagi-lagi terlambat datang ke pengajian Tuan Guru...maka duduklah si Hasan di deretan shaf terbelakang.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Sejenak Tuan Guru menghentikan pengajiannya lalu berpaling kepada si Hasan sambil berkata" Ya, Hasan kuperhatikan engkau hampir selalu terlambat datang ke pengajianku?"</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Apa sebenarnya yang terjadi sehingga membuatmu sering terlambat?" Tanya Tuan Guru kepada Si Hasan.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Mendapat teguran dari Tuan Guru si Hasan sedikit gugup sambil berkata "Maaf, Tuan Guru sebenarnya saya cepat berangkat dari rumah tapi ada kendala dalam perjalanan menuju tempat ini".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Apa kendalanya ya, Hasan" tanya Tuan Guru balik.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Begini ya,Tuan Guru kalau saya hendak kemari maka saya harus melintasi sebuah kebun yang didalamnya terdapat beberapa ekor Anjing penjaga kebun" kata Hasan.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Maka setiap saya melintas anjing-anjing itu terus menyalak dan menganggu saya sehingga saya terlambat datang ke pengajian ini" lanjut si Hasan.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Tuan Guru terdiam sejenak sambil mengangguk-anggukkan kepalanya seraya berkata "lalu apa yang kau lakukan untuk mengatasi anjing-anjing itu".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Maka saya mengambil batu dan melempari anjing-anjing itu" jawab Hasan kepada Tuan Guru.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Terus kalau anjingnya datang lagi, apa yang kau lakukan ya, Hasan?" tanya Tuan Guru lagi sambil tersenyum.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Hasan kembali menjawab "aku akan mencari batu lagi untuk melemparinya".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Kalau anjingnya datang lagi, bagaimana?" tanya Tuan Guru dengan tenang.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Kulempar lagi...sampai anjing itu tak datang-datang lagi" jawab Hasan lagi.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Kemudian Tuan Guru menarik nafasnya dengan perlahan sambil berkata "Terus esoknya bagaimana ya, Hasan?".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Kembali seperti itu ya,Tuan Guru" jawabnya lagi.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Mendengar hal itu Tuan Guru tersenyum sambil berkata "ya, Hasan apa yang kau lakukan itu bukanlah tindakan yang bijaksana".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Andai saja kau menemui pemilik anjing-anjing itu dan menceritakan keadaanmu serta memintanya untuk mengikat anjingnya-anjingnya tentulah permasalahaanmu akan terselesaikan" nasehat Tuan Guru kepada Hasan. </span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Dan kau tak perlu repot-repot untuk berhadapan terus-menerus dengan anjing-anjing itu tiap hari, karena pemiliknya telah mengikat anjing-anjingnya" lanjut nasehat Tuan Guru kepada Hasan</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Bukankah demikian, wahai hasan!" seru Tuan Guru kepada Hasan.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Mendengar nasehat itu Hasan mangut-mangut bertanda bahwa dia paham telah ada solusi untuk permasalahaannya.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Disinilah kesalahpahaman yang sering terjadi dewasa ini di tengah-tengah umat islam, kita terlalu sibuk dengan permasalahan-permasalahan hidup kita tapi lupa kepada yang mendatangkan permasalahan dan yang bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah yaitu Allah Subhanah Wa Ta'ala" tegas Tuan Guru sambil menghadapkan wajahnya kepada peserta pengajian.</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Lalu Tuan Guru berkata </span><span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"kita terlalu sibuk menyombongkan diri seakan-akan kita mampu menyelesaikan tiap masalah sendirian tanpa butuh kepada Allah, akhirnya kita sendiri yang menjadi repot".</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Bukannya masalah selesai malah masalah terus saja bertambah dan bertambah, masalah kantor, masalah rumah tangga, masalah ekonomi dan masalah-masalah lainnya" lanjut Tuan Guru.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">"Malah parahnya sekarang ada masalah mengadu ke facebook, mengadu ke Whats App, Mengadu ke Twitter tapi tak pernah sekalipun mengangkat tangannya mengadu kepada Allah Tuhan Yang Maha Adil..lalu bagaimana masalahmu bisa selesai?" lanjut Tuan Guru sambil menatap para peserta pengajian yang terdiam seribu bahasa mendengar penjelasan Tuan Guru yang bijak.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Ayolah angkat tanganmu, adukan masalahmu kepada Allah Yang Maha Mendengar Keluhan hamba-hambanya....</span><br />
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Janganlah Sombong kepada-Nya....</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Berceritalah kepada Allah tentang kesempitan hidupmu....</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Curahkanlah keluh kesahmu kepada-Nya....</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Laporkanlah semua masalah-masalahmu...</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Keluarkanlah air matamu untuk-Nya...</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Merengeklah kepada-Nya seperti anak kecil yang meminta di belikan mainan olah orang tuanya...</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Bukankah Allah Pemilik Semua Jagat Raya Beserta Isinya?</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Hingga sedikit demi sedikit Dialah Allah yang menjadi tempatmu bergantung dan mengharap....</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Hingga akhirnya Dia Allah menjadi Andalanmu di kehidupan dunia ini dan akhirat kelak....</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Wallahu A'lam</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;"><br style="box-sizing: border-box; transition: all 0.3s ease-in-out;" /></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Roboto, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "times" , "times new roman" , serif; font-size: 18px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; transition: all 0.3s ease-in-out; vertical-align: baseline;">Disadur dari Cerita para Ulama.</span></div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-62100645059120911362018-07-22T20:18:00.002+07:002018-08-25T12:30:28.764+07:00Tidak Ada Suatu Apapun yang Kebetulan di Dunia Ini, Segalanya Telah Diatur Oleh Yang Maha Kuasa <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDz6Vy78trmJAWuT9fbIT5SaBq8D0dOR4hrwRdLdssoVb0KwjjWHM3jlfHSdyk1PQe8OWHEDBrijStsXctAWcYnyZ7m3sjr9SfO8EUBRPIkwdPCxR6MeGqirX8xAosnpt2gpRA6NcV5Hsh/s1600/kebetulan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="480" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDz6Vy78trmJAWuT9fbIT5SaBq8D0dOR4hrwRdLdssoVb0KwjjWHM3jlfHSdyk1PQe8OWHEDBrijStsXctAWcYnyZ7m3sjr9SfO8EUBRPIkwdPCxR6MeGqirX8xAosnpt2gpRA6NcV5Hsh/s320/kebetulan.jpg" width="320" /></a></div>
Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan.<br />
<br />
Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan orang lain saja? Apa
salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini? Bagaimana
bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini? Mengapa hidup orang
lain tampak begitu mulus dan mudah? Ah, Tuhan tidak adil!<br />
<br />
Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau
berpikir kembali, bijaksanakah jika kita selalu menyalahkan keadaan?
Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?<br />
<br />
Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah
diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu
merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan
keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda
mempelajari hikmah dari kejadian tersebut.<br />
<br />
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya.
Karena itu percayalah, Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani
keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda
mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami,
belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini.<br />
<br />
Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk
mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja
sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak,
seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan
dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan
sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh
uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu
hasil yang positif juga akan kita dapatkan.<br />
<br />
Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar,
setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas
cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu
didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di
samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya?
Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun
sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi.
Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang
masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.<br />
<br />
Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda
temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna.
Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya
masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah
ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda.<br />
<br />
<br />ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-80453376327294187432018-07-22T20:17:00.001+07:002018-08-25T11:52:59.903+07:00Kita Akan Menjadi Apa Yang Kita Percayai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTLO7TUorNQ36YH00yoUW14nI9Amw6IOszyRxTstW2oYieR5oxSMf3TBtoe8025_rZ125-NYYB0B08cA1To1rqcDyULh8mioVmdUF_6n3IFIHKZBEZoDGuJujhVayFDF6800D_6y2L2DAh/s1600/percaya.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTLO7TUorNQ36YH00yoUW14nI9Amw6IOszyRxTstW2oYieR5oxSMf3TBtoe8025_rZ125-NYYB0B08cA1To1rqcDyULh8mioVmdUF_6n3IFIHKZBEZoDGuJujhVayFDF6800D_6y2L2DAh/s320/percaya.jpg" width="320" /></a></div>
Suatu ketika, di sebuah lereng, tersebutlah seonggok sarang Elang. Di
dalamnya terdapat 6 butir telur yang sedang dierami induknya. Suatu
hari, terjadi sebuah gempa kecil dan mengakibatkan sebutir telur
mengelinding ke bawah. Namun, induk Elang tak mengetahui hal itu. Untung
lah, telur itu kuat, sehingga kemudian benda itu malah masuk ke dalam
sebuah sangkar ayam. Seekor induk ayam yang sedang mengeram, lalu malah
memasukkan telur itu ke dalam buaian bersama telur-telur ayam lainnya.<br />
<br />
Beberapa saat kemudian, menetas lah telur itu, dan keluarlah seekor anak
Elang yang gagah. Namun, sayangnya, ia dilahirkan di tengah keluarga
ayam. Lama kemudian Elang kecil itu, tumbuh bersama anak-anak ayam
lainnya. Dan si Elang kecil itupun percaya bahwa ia adalah seekor anak
ayam. Ia juga mencintai sangkar dan induk ayam, namun, ada keinginan
lain di hati kecilnya.<br />
<br />
Elang kecil itu, suatu ketika, melihat elang-elang besar yang sedang
mengepakkan sayapnya yang indah di angkasa. Ia kagum sekali dengan
kegagahan mereka.<br />
"Oh," Elang kecil itu memekik.<br />
"Andai saja, aku bisa terbang seperti burung-burung gagah itu." katanya sambil menatap langit.<br />
Anak-anak ayam lain tertawa mencericit. "Ha ha ha... kamu tak akan bisa terbang bersama mereka," ujar seekor anak ayam.<br />
"Kamu adalah ayam, dan ayam tak bisa terbang!" Hahahaha...<br />
Tawa anak-anak ayam itu kembali memenuhi telinga si Elang kecil. "Oh, andai saja..." ujarnya pelan.<br />
Elang kecil itu kembali menatap langit. Menatap keluarga yang sebenarnya di atas sana.<br />
<br />
Setiap waktu, saat Elang itu mengungkapkan impiannya, ia selalu diberi
nasehat, bahwa itu adalah hal yang mustahil yang bisa dilakukannya. Dan
hal itulah yang terus dipelajari oleh si Elang, bahwa ia tak mungkin
bisa terbang, dan mengepakkan sayapnya di angkasa. Lama kemudian, si
Elang berhenti bermimpi, dan melanjutkan hidupnya sebagai ayam biasa.
Akhirnya, setelah sekian lama hidup menderita, dikekang dengan semua
impiannya, si Elang pun mati.<br />
<br />
Ini adalah sebuah amsal yang baik tentang kehidupan. Ini, adalah sebuah
permisalan yang indah tentang makna harapan dan impian-impian. Ada
banyak sekali asa dan hasrat, yang akhirnya pupus, karena hilangnya rasa
percaya dalam kalbu. Ada banyak sekali harapan-harapan yang hilang,
hanya karena kita tak percaya dengan semua kemampuan yang kita miliki.<br />
<br />
Mungkin, kita ini adalah Elang-Elang kecil, yang bisa jadi lahir dalam
buaian ayam. Kita semua adalah manusia-manusia hebat, yang punya banyak
potensi. Allah berikan banyak anugerah buat kita, namun seringkali rasa
percaya diri itu begitu kecil, tak mampu membuat kita yakin bahwa kita
mampu, bahwa kita bisa. Allah berikan banyak sekali rahmat, namun
seringkali itu semua itu tak membuat kita makin bersyukur, dan mau
menjadikannya sebagai pendorong dalam hati.<br />
<br />
Kita akan menjadi apa yang kita percayai. Jadi, saat kita bermimpi untuk
menjadi "elang", teruskan impian tadi, dan coba, abaikan dulu nasehat
"ayam-ayam" itu. Karena siapa tahu, kita adalah calon "elang-elang" yang
akan lahir dan mengepakkan sayap dengan indah di angkasa.<br />
<br />
*******<br />
<br />
Cerita di atas adalah hasil saduran dan kutipan dari berbagai tulisan
baik media cetak maupun elektronik. Tulisan tersebut dimaksudkan untuk
sharing motivasi, inspirasi, kisah hidup dan lain-lain.ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-86685738197774410202018-07-22T20:16:00.001+07:002018-08-25T11:57:55.526+07:00Kisah Cerita Inspiratif dari CEO Google Sundar Pichai<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxhyphenhyphenTo6RjehPEyRf0pslPRsgGUpWc7chnlO2FCc7Q-DaCtSp3KGrCrA1XkopKJlA30a4yqupN4lvL8qT9e5lSSMSnMgV1Anj-53wFk9CgJTZgkb1ze60kM1LcTCUO_81oUlzt-oHQ7RV0o/s1600/inspirasi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="264" data-original-width="400" height="211" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxhyphenhyphenTo6RjehPEyRf0pslPRsgGUpWc7chnlO2FCc7Q-DaCtSp3KGrCrA1XkopKJlA30a4yqupN4lvL8qT9e5lSSMSnMgV1Anj-53wFk9CgJTZgkb1ze60kM1LcTCUO_81oUlzt-oHQ7RV0o/s320/inspirasi.jpg" width="320" /></a></div>
Sundar Pichai sekarang menjabat sebagai CEO Google, dan mulai terkenal
karena jabatannya tersebut. Pichai lahir di Tamil Nadu, India pada tahun
1972. Dia dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu
berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek yang
sukses ditanganinya yakni browser Chrome dan Android.<br />
<br />
Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan
pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato Sundar Pichai
kepada anak buahnya. Ia berpidato tentang kisah inspiratif dibalik kecoa
yang menjijikkan.<br />
<br />
Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan
mendarat di seorang wanita. Dia mulai berteriak ketakutan. Dengan wajah
yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua
tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut.<br />
<br />
Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik.
Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi …
kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok. Sekarang,
giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama.<br />
<br />
Seorang pelayan wanita bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka.
Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan
wanita. Pelayan wanita berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati
perilaku kecoa di kemejanya. Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih
kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.<br />
<br />
Pichai menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikirannya
mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang
bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka?<br />
<br />
Jika demikian, maka mengapa pelayan wanita tidak terganggu? Dia
menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan
apapun.<br />
<br />
So, para hadirin.. CEO dari India ini kemudian bertanya. “Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”<br />
<br />
Ia melanjutkan pidatonya. “Dari tempat saya duduk, saya berpikir..
Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa
dengan tenang mengusir kecoa?<br />
<br />
Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan
itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam
menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau.<br />
<br />
Kecoa memang menjijikkan, tapi ia akan tetap seperti itu selamanya. Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan.<br />
<br />
Begitupun juga dengan masalah. Macet di jalanan, atau istri yang
cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak
penurut, target yang besar, deadline yang ketat, customer yang
demanding, tetangga yang mengganggu, dan sebagainya. Sampai kapanpun
semua itu tidak akan pernah menyenangkan.<br />
<br />
Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.<br />
<br />
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita
itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.<br />
<br />
Di situ saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan
saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya
untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang
mengganggu.<br />
<br />
Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan
kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
<b>******</b></div>
<br />
<b>Hikmah dibalik kisah diatas :</b><br />
<br />
Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon. Reaksi selalu naluriah
sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik. Sebuah cara yang indah
untuk memahami hidup. Orang yang bahagia bukan karena semuanya berjalan
dengan benar dalam kehidupannya. Dia bahagia karena sikapnya dalam
menanggapi segala sesuatu di kehidupannya benar!<br />
<br />
Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif
dari pidato CEO Google, Sundar Pichai. "Masalah adalah sebuah masalah,
respon kita lah yang akan menentukan bagaimana akhir dari sebuah
masalah".ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-22678864635638753522018-07-22T20:13:00.000+07:002018-08-25T11:59:46.263+07:003 Cerita Inspiratif yang Akan Menyentuh Hati <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvI4tasLZmcFWRFNsehq8ynkXpiw_7Xiws1iwZ7OKYnuOGi46uqC67nXHe_jbw0xeTldgfFqINxdk_wvbRVTNx61sVIVQ0QK0iQQu2SuEXxOL3ZFOT-dpmaKIATXjJMbdSxFPsn_coFFk-/s1600/inspir2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="275" data-original-width="550" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvI4tasLZmcFWRFNsehq8ynkXpiw_7Xiws1iwZ7OKYnuOGi46uqC67nXHe_jbw0xeTldgfFqINxdk_wvbRVTNx61sVIVQ0QK0iQQu2SuEXxOL3ZFOT-dpmaKIATXjJMbdSxFPsn_coFFk-/s320/inspir2.jpg" width="320" /></a></div>
<strong>1. Batu, kerikil, dan pasir</strong>
Pada awal kelas filsafat di sebuah universitas, profesor berdiri
dengan beberapa item yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah
toples mayonaisse kosong, beberapa batu, beberapa kerikil, dan
pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan penasaran. Mereka
bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan mencoba untuk
menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.<br />
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, profesor mulai meletakkan batu-batu kecil ke dalam toples <em>mayonaisse</em>
satu per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor tidak memberikan
penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher
tabung, profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya
kepada siswa apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para siswa
sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.<br />
Profesor itu lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan
menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut
menemukan celah di antara batu-batu besar. Profesor itu kemudian
mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap
pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya
kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali
sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.<br />
Para siswa sekarang tahu apa yang akan profesor lakukan selanjutnya,
tapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya. Profesor
itu mengambil pasir dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir,
seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang yang tersisa dalam
stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada murid-muridnya,
apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA.<br />
Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi
untuk kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting
dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua
hal yang membuat hidup yang lengkap.<br />
Dia kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup
anda nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil
anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil yang tidak
terlalu penting di dalam hidup anda.<br />
Profesor menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples
akan menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula,
mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak
memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar berharga.<br />
<strong>Pesan Moral</strong> : Perhatikan segala sesuatu yang penting
demi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk
bersama dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda
ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan
keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda.
Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan
pasir.<br />
<blockquote>
<strong>2. Ibu Dengan Satu Mata</strong></blockquote>
Ibuku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku
membencinya karena hal itu. Aku benci perhatian tak diundang yang aku
dapatkan ketika berada di sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain
menatapnya dan memalingkan muka dengan jijik. Ibuku bekerja dengan dua
pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru malu dengan
keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang bersamanya.<br />
Setiap
kali ibu saya datang untuk mengunjungi saya di sekolah, rasanya aku
ingin dia menghilang. Aku merasakan gelombang kebencian terhadap wanita
yang membuat saya menjadi bahan tertawaan sekolah. Pada suatu waktu,
ketika aku ingin meluapkan kemarahan ekstrim, aku bahkan pernah
mengatakan kepada ibu saya bahwa saya ingin dia mati. Aku benar-benar
tidak peduli tentang perasaannya.<br />
Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun sekuat tenaga untuk
menjauhkan diri dari ibuku. Aku belajar dengan keras dan mendapat
pekerjaan di luar negeri, jadi aku tidak akan bertemu dengannya. Aku
menikah dan mulai membesarkan keluargaku sendiri. Aku sibuk dengan
pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan kehidupan yang nyaman untuk
anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak memikirkan ibuku lagi.<br />
Namun tidak disangka, ibuku datang untuk mengunjungi rumahku pada
suatu hari. Wajah bermata satunya membuat anak-anak saya takut, dan
mereka mulai menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak dan
saya melarang dia masuk. Kemudian aku berkata : “Jangan pernah kembali
ke rumah saya dan kehidupan keluarga baru saya..!”. Aku berteriak, tapi
ibu saya hanya diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa mampu
berkata-kata lagi.<br />
Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni sekolah tinggi membawa
aku kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun lamanya. Aku tidak
bisa menolak berkendara melewati rumah masa kecilku dan mampir ke gubuk
tua tersebut. Tetangga saya mengatakan kepadaku bahwa ibuku sudah
meninggal dan meninggalkan surat untukku.<br />
Beginilah isi surat ibu :<br />
<strong><em>“Anakku sayang :</em></strong><br />
<strong><em>Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena
telah mengunjungi rumahmu tanpa pemberitahuan dan menakuti anak-anakmu
yang cantik.</em> <em>Ibu juga sangat menyesal karena ibu adalah wanita
yang memalukan dan sumber penghinaan bagimu, ketika kamu masih kecil
sampai tumbuh dewasa.</em></strong><br />
<strong><em>Ibu sudah mengetahui bahwa kamu pasti akan datang kembali ke kota ini untuk reuni sekolah.</em> <em>Ibu
mungkin tidak lagi berada di tempat ini ketika nanti kamu datang, dan
ibu pikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah
insiden yang terjadi ketika kamu masih kecil.</em> </strong><br />
<strong><em>Tahukah kamu, anakku sayang? Kamu mengalami sebuah kecelakaan dan kehilangan satu mata.</em> <em>Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan bagaimana nasib anakku apabila anak ibu tercinta tumbuh hanya dengan satu mata.</em> <em>Ibu ingin kamu dapat melihat dunia yang indah dengan sempurna, jadi ibu memberikan padamu sebelah mata ibu.</em></strong><br />
<strong><em>Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam.</em> <em>Ibu
tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan mata ibu. Dan ibu
merasa tenang ketika ibu mampu memberikan kamu kemampuan untuk
menikmati hidup yang lengkap.</em></strong><br />
<strong><em>Dari : Ibumu tersayang.”</em></strong><br />
Setelah
membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Aku sangat menyesal. Diriku
selalu menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah
sedikitpun bersikap baik pada ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya
dari kehidupanku, padahal ibu selalu ada untuk membantuku.<br />
<strong>Pesan Moral</strong> : Jangan pernah anda menyakiti perasaan
orang tua. Karena anda tidak pernah tahu apa saja yang telah dilakukan
oleh orang tua anda sehingga anda bisa menjadi seperti sekarang. Dan
anda tidak akan pernah tahu kapan orang yang anda sayangi akan
meninggalkan anda untuk selama-lamanya.<br />
<blockquote>
<strong>3. Catatan Penyelesaian</strong></blockquote>
Untuk membiayai pendidikannya, seorang anak miskin menjual barang
dari pintu ke pintu. Suatu hari, anak laki-laki ini benar-benar lapar
tapi tidak punya uang untuk membeli makanan. Dia memutuskan untuk
meminta sesuatu untuk dimakan ketika ia mengetuk pintu di rumah
berikutnya.<br />
Seorang wanita muda yang cantik membuka pintu tersebut, dan anak itu
kehilangan keberaniannya. Akhirnya dia hanya meminta untuk diberi
segelas air, ia terlalu malu untuk meminta makanan. Wanita muda tersebut
membawakannya segelas susu, yang segera diminum dengan rakus oleh anak
itu.<br />
Anak itu bertanya berapa banyak dia berhutang. Tetapi wanita tersebut
hanya tersenyum dan berkata bahwa ibunya telah mengajarinya untuk
bersikap baik kepada orang lain. Dan ia tidak pernah mengharapkan
imbalan apapun.<br />
Anak itu meninggalkan rumah wanita tersebut dengan perut penuh dan
hati yang penuh kekuatan baru untuk terus melanjutkan pendidikan dan
terus bekerja keras. Namun setiap kali ia merasa ingin berhenti, ia
teringat pada wanita itu. Seseorang yang telah menanamkan keyakinan baru
dan ketabahan di dalam dirinya.<br />
Bertahun-tahun
kemudian, di sebuah kota besar, seorang ahli bedah ternama Dr. Howard
Kelly dipanggil untuk berkonsultasi dengan seorang wanita paruh baya
yang menderita penyakit langka. Ketika wanita tersebut mengatakan
kepadanya nama kota kecil di mana dia tinggal, Dr. Kelly merasa memori
samar muncul dalam pikirannya. Kemudian, secara tiba-tiba Dokter itu
tersadar. Dia adalah wanita yang telah memberinya segelas susu
bertahun-tahun yang lalu.<br />
Kemudian dokter melanjutkan konsultasi dengan menyediakan wanita itu
perawatan yang terbaik dan memastikan dia mendapatkan perhatian
khusus. Bahkan, ia mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai seorang
dokter untuk menyelamatkan hidup wanita tersebut.<br />
Setelah lama dirawat di rumah sakit dengan melalui berbagai
perawatan, wanita itu akhirnya siap untuk kembali ke rumah. Wanita itu
sangat khawatir karena akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
menyelesaikan pembayaran biaya perawatannya selama di rumah
sakit. Penyakit serius yang dideritanya dan lamanya ia tinggal di rumah
sakit telah menghasilkan tagihan yang cukup besar. Namun, ketika dia
menerima surat tagihan, ia menemukan bahwa Dr. Kelly telah membayar
seluruh tagihannya dan menulis catatan kecil untuknya.<br />
Dr. Kelly menulis catatan seperti ini :<strong> “Sudah dibayar lunas dengan segelas susu”</strong>.<br />
<strong>Pesan Moral</strong> : Teruslah berbuat kebaikan di dalam
hidup anda. Bantulah orang lain walaupun anda hanya dapat memberikan
bantuan kecil. Karena bantuan kecil yang anda berikan sangat berarti
bagi orang lain. Percayalah, ketika suatu saat anda mengalami kesulitan,
akan datang bantuan dari orang lain. Itulah balasan dari bantuan kecil
yang anda berikan di masa lalu.ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-8744657457682891462018-07-16T16:29:00.001+07:002018-08-25T12:01:22.528+07:00Filosofi Lebah Yang Patut Dipelajari<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCI6pbeAsuJQwud4hcwg1r282YkGBUz8xpSj95AkljIFw-lpUE6c1zYdBCw47N0GvA9bE2voavH_enX2z5XANHHJtCeSMROaBFFGBlhtBu8dlycgNi5B9jLp2rfXIm1y4FoAm4Pne0iAF/s1600/lebah.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1080" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaCI6pbeAsuJQwud4hcwg1r282YkGBUz8xpSj95AkljIFw-lpUE6c1zYdBCw47N0GvA9bE2voavH_enX2z5XANHHJtCeSMROaBFFGBlhtBu8dlycgNi5B9jLp2rfXIm1y4FoAm4Pne0iAF/s320/lebah.jpeg" width="320" /></a></div>
<strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lebah</strong> adalah binatang kecil yang sangat istimewa.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Lebah</em> diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa banyak memberi manfaat bagi manusia. Di antara manfaatnya adalah madu. Tak hanya itu, perilaku hewan kecil ini harusnya menjadi cerminan akhlak bagi manusia sejati.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Perhatikanlah kehidupannya. Ada banyak manfaat yang bisa diambil hikmahnya dari <span style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: underline; vertical-align: baseline;">lebah</span>.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pertama, lebah hanya menghisap saripati bunga.</strong><br />
Ia hanya mengambil yang inti dan membiarkan yang lain. Lebah tahu, yang menjadi kebutuhannya hanyalah saripati, bukan yang lainnya. Ini mengajarkan bahwa setiap manusia harus mengambil sesuatu yang baik dan halal. Sebab, mengambil hak yang lain hukumnya adalah haram.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kedua, lebah menghasilkan madu.</strong><br />
Ia memberi manfaat bagi manusia. Ini pelajaran bagi kita semua. Madu berasal dari saripati bunga dan baik, maka keluarnya pun baik. Sesuatu yang halal, keluarnya halal pula. Dan, ia banyak memberi manfaat bagi orang lain.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ketiga, lebah tidak merusak.</strong><br />
Di mana pun dia hinggap, tak ada tangkai daun ataupun ranting pohon yang patah. Betapa santunnya hewan kecil ini hingga dalam bergaul dia tidak menyakiti siapa pun dan senantiasa menjaga kedamaian dalam setiap suasana. Lebah senantiasa memegang prinsip ketenteraman dalam pergaulan.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Keempat, lebah punya harga diri.</strong><br />
Ia tidak akan pernah mengganggu orang lain selama kehormatan dan harga dirinya dihormati. Namun, bila harga dirinya dizalimi, ia akan siap ‘menyengat’ pengganggunya. Karena itu, setiap manusia harus mampu menjaga kehormatan dirinya.</div>
<div style="background: rgb(255, 255, 255); border: 0px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Sudah sepatutnya kita belajar ilmu dari lebah. Bukan karena fisik dan pesonanya yang kurang menarik, tapi karena komitmennya dalam bersikap dan berbuat. Manusia memiliki kemuliaan dari makhluk lain. Namun, tingkah laku dan kehormatan manusia bisa lebih hina dari binatang.</div>
<blockquote style="background: rgb(255, 255, 255); border-bottom-color: initial; border-bottom-style: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(153, 153, 153); border-left-style: solid; border-right-color: initial; border-right-style: initial; border-top-color: initial; border-top-style: initial; border-width: 0px 0px 0px 4px; color: #424242; font-family: Lato, sans-serif; font-size: 18px; font-style: italic; line-height: 1.375em; margin: 25px 0px; outline: 0px; padding: 0px 0px 0px 10px; quotes: none; vertical-align: baseline;">
<div style="background: transparent; border: 0px; line-height: 2em; margin-bottom: 20px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
Tuhan telah memberikan pelajaran bagi manusia untuk mengambil hikmah dari lebah. Ia makhluk kecil yang memberikan manfaat sangat besar bagi manusia.</div>
</blockquote>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-80488812315146565352015-06-10T19:22:00.000+07:002018-08-25T12:03:14.004+07:00Ingatkah kamu dengan kebaikan Orang Tuamu??<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlDLCbopelU80YOHH_c988e08GHFziX6WQxO7geqWfyFLh2O6KKs5kaS5odADf48YpNVVsusaAheKpRLd_0jbDyrfXTWSln18kbViCSuMAHls4j70KmIwpSun-i_8xkqZFTV7SdRQW7sZS/s1600/Orang+tua.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlDLCbopelU80YOHH_c988e08GHFziX6WQxO7geqWfyFLh2O6KKs5kaS5odADf48YpNVVsusaAheKpRLd_0jbDyrfXTWSln18kbViCSuMAHls4j70KmIwpSun-i_8xkqZFTV7SdRQW7sZS/s320/Orang+tua.png" width="320" /></a></div>
Cerita pendek ini semoga bisa menjadi renungan untuk ita,,,<br />
<br />
Seorang anak bertengkar dengan bapak & ibunya karena suatu permasalahan,akhirnya si anak meninggalkan rumah. Setelah beberapa jam lamanya si anak pergi dari rumahnya dia baru ingat bahwa dia tidak membawa uang. Ketika
melewati sebuah makan, rasa laparnya pun mulai terasa dan dia terus memperhatikan si penjual makanan tadi.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Pemilik warungpun melihat anak itu berdiri memeperhatikan di depan warungnya cukup lama,kemudian pemilik warung bertanya”Nak,kenapa kamu memandangiku seperti itu?”<br />
“Maaf pak, saya lapar tetapi tidak membawa uang,”jawab anak itu dengan dengan wajah malu.”Kamu duduk dan aku akan memberimu makanan gratis,”jawab si pemilik warung.<br />
<br />
Karena lapar anak itupun segera makan. Dia teringat dengan orang tuanya air matanya mulai berlinang.” Kenapa
Nak?”Tanya si pemilik warung.”Saya hanya terharu karena orang lain yangtidak tahu siapa saya mau memberi saya makanan tetapi orang tua saya sendiri, mengusir saya dari rumah. Kau seorang yang
baru saya kenal tetapi begitu peduli pada saya.<span id="more-628"></span><br />
<br />
Pemilik warung itu berkata”Nak, mengapa kamu berpikir seperti itu? Coba kamu renungkan dalam-dalam
hal ini, aku hanya memberimu makanan seperti ini tapi kamu sangat terharu….
Padahal orang tuamu ,ibumu telah memasak nasi, dll sampai kamu sebesar ini, harusnya kamu lebih
berterima kasih kepada mereka.<br />
Anak itu merasa kaget setelah mendengar hal tersebut.”Mengapa aku bisa tidak berpikir tentang hal itu?”<br />
<br />
Untuk makanan seperti ini dari orang yang baru kukenal aku begitu
berterima kasih, tetapi terhadap ibuku dan bapaku yang memberikan untukku selama
bertahun-tahun lamanya ,aku bahkan tidak peduli, tidak menghargainya.<br />
<br />
Anak itu segera menghabiskan makananya lalu dia meyakinkan dirinya
untuk cepat pulang. Setelah sampai di depan pintu rumahnya, dia melihat
ibu bapaknya dengan wajah capek was-was. Saat melihat anaknya yang baru datang,Apakah kalimat
pertama yang keluar dari mulutnya??? “Nak, kamu sudah pulang, cepatlah
masuk, ibu telah menyiapkan makan malam untukmu.”<br />
<br />
Anak itupun dengan penuh rasa menyesal dan bersalah memeluk ibu bapaknya dan menangis .<br />
<br />
<br />
<b>Itulah pelajaran bagi kita,mungkin kita sangat berterima kasih kepada
orang lain untuk suatu pertolongan kecil. akan tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya
orang tua kita, kita sering melupakanya.</b>ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-42472389893194922062015-05-05T23:43:00.000+07:002018-08-25T12:05:19.866+07:00Alloh Maha Mengabulkan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifdsRSQSnOZvgZdiPFdqP38DyPM9ckEynVK6a4P5wb4hPYA_YZ6nPra9ayT9frJcI6KsKrLYUSeqCQsY3zd4vNqcCRptNTvwp_y5SJc5KOsgxXaSK-Q25YuKQSaBooiijH9hiW7MU2ULmA/s1600/Alloh.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="246" data-original-width="470" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifdsRSQSnOZvgZdiPFdqP38DyPM9ckEynVK6a4P5wb4hPYA_YZ6nPra9ayT9frJcI6KsKrLYUSeqCQsY3zd4vNqcCRptNTvwp_y5SJc5KOsgxXaSK-Q25YuKQSaBooiijH9hiW7MU2ULmA/s320/Alloh.jpg" width="320" /></a></div>
Bismillahirrokhmanirrokhiim,,<br />
<br />
Ya Alloh mudahkanlah segala urusanku,aku ingin merasa tenang,nyaman,damai bersama keluargaku anak dan istriku.Ya Alloh berikanlah aku kehidupan yang berkecukupan di dunia, keselamatan dunia dan akhirat,aku ingin punya rumah Ya Alloh, jauhkanlah aku dari kesulitan dalam hal pekerjaanku Ya Alloh, Hanya Engkaulah Yang Maha memberi Ya Alloh berkahilah aku dan keluargaku,golongkanlah kami dalam golongan orang-orang yang benar sebenar benarnya.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Aku ingin tidak ada masalah dalam pekerjaanku sebagai bagian keuangan karena ini bukanlah pekerjaan yang mudah penuh tanggung jawab dan harus jujur,Ya Alloh hanya Engkaulah Yang memudahkan segala urusan,aku memohon kepada Engkau Ya Alloh untuk senantiasa aku berada dalam lindunganMU lancar semua urusanku dan semua Kemudahan datangnya karena KehendakMu Ya Alloh. Bila pekerjaan ini baik untuku naungilah aku dalam LindunganMu Ya Alloh dan apabila tidak baik untuku rubahlah jabatan kerjaku sesuai dengan kebisaanku Ya Alloh.<br />
<br />
Rasa Syukur aku panjatkan Kepada Engkau Ya Alloh Tuhan Semesta Alam,yang telah memberikan kesempatan aku untuk berdoa memohon kepadaMU,Karena Engkau Satu satunya Sesembahan tiada lain hanya Engkau Ya Alloh.<br />
<br />
Kabulkanlah doa dan keinginanku Ini Ya Alloh...Amin..<br />
<br />
Ini adalah Murni keinginan dari hatiku yang paling dalam.Terima kasih<br />
<br />
Alkhamdulillah..ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-77501157697698179492014-05-12T09:21:00.002+07:002018-08-25T12:07:50.851+07:00Hukum Ketertarikan ( Law of Attraction )<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4R8fMoXpcOQDg05yhDH4gS3ykL8qBjViW96r8XZs6cEMXKCRcFheqCLUlhY8Q6GOPgaXAj9UUjA0gxIs7Y2-0ur9t_wM5Z3LF3QPldLoN5BAEgRaVUBKDdnW_g1ZA7qhpqVZgSWtWCEGA/s1600/the+secret+2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="684" data-original-width="1160" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4R8fMoXpcOQDg05yhDH4gS3ykL8qBjViW96r8XZs6cEMXKCRcFheqCLUlhY8Q6GOPgaXAj9UUjA0gxIs7Y2-0ur9t_wM5Z3LF3QPldLoN5BAEgRaVUBKDdnW_g1ZA7qhpqVZgSWtWCEGA/s320/the+secret+2.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Belum lama saya menonton sebuah Video, dalam film tersebut mengambarkan sesuatu yang sangat menarik menurut saya, ini tentang cara kita untuk menjalani hidup. Baiklah saya akan bercerita sedikit tentang video yang sudah saya tonton. Law of Attraction, ini adalah pokok dari video tersebut.</span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Bahwa dalam video itu membahas tentang sebuah hukum alam yaitu hukum ketertarikan yang telah Tuhan ciptakan dengan sangat sempurna. Video itu juga banyak menceritakan tentang pembuktian Hukum Ketertarikan itu.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Salah satu contoh dari pembuktian itu adalah seorang anak yang sangat menginginkan sebuah sepeda impianya. Anak tersebut teramat sangat menginginkan sepeda itu sampai-sampai dia mencari tahu apa nama jenis sepeda itu, bentuk dalam gambar dan yang paling menonjol disini adalah dia berusaha memvisualisasikan sebuah keinginanya dengan menggambar sepeda yg diinginkanya, menempel didinding, anak itu sedikit putus asa, namun keputus asaanya kalah dengan besarnya keiniginananya dan dia trus memvisualisasikanya setiap hari. Apa yng terjadi kemudian???? ada seseorang mengetuk pintu dan memberikanya sepeda yang diinginkanya tersebut, betapa senangnya anak itu.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari cerita diatas bisa kita simpulkan bahwa fokuslah pada apa yang kita inginkan, jangan ada sedikit keraguan karena kalau ada perasaan putus asa berarti kita sudah tidak sejalan dengan pikiran kita.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mulai sekarang hilangkan semua pikiran yang menarik hal-hal yang tidak kita inginkan, pikirkanlah hal-hal yang menjadi keinginan kita.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Inimenurut saya sangat sesuai dengan Firman Alloh :</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu".<i><i> </i></i> QS Al Mukmin: 60</i></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i> <i>Dalam hadits qudsi <i>“Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika
sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka
buruklah yang didapatkan</i>” (HR Ahmad)</i></i></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Semoga ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadikan kita lebih baik</span><span style="font-size: small;"><i>.<i> </i></i></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>
</i></span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>
</i></span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-5735623827235752902014-05-08T10:12:00.001+07:002018-08-25T12:11:04.051+07:00Sekilas Cara Membiasakan Berpikir Positif<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifoB9f1Lit7x6hUxBZ8Af9qyFC9ozhtmnnkiCUVI60dQAY5_24XIjKXsvktpdKaPUKSh68dKOe1pHfk4KVYE10usFDmVV1A63Sy93Cv9Lzs0wbfKiYLltL5mZmsNIhB1iCOtzEhwzyhLs7/s1600/positif.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="226" data-original-width="453" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifoB9f1Lit7x6hUxBZ8Af9qyFC9ozhtmnnkiCUVI60dQAY5_24XIjKXsvktpdKaPUKSh68dKOe1pHfk4KVYE10usFDmVV1A63Sy93Cv9Lzs0wbfKiYLltL5mZmsNIhB1iCOtzEhwzyhLs7/s320/positif.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Masih banyak orang yang belum bisa mengendalikan pikiran untuk berpikir secara positif, Kita sebagai manusia, tentunya sudah tidak asing lagi dengan apa itu "
masalah". Kesulitan dalam menjalani kehidupan adalah masalah yang sering menghantui perjalanan hidup kita. </span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Contoh , kita yang sedang menginginkan atau sedang berencana untuk memulai usaha,
tentu ada pula masalah yang cukup mengganggu, misalnya pikiran ragu-ragu atau perasan takut akan kegagalan dan pikiran negatif lainya. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Kondisi seperti itu menyebabkan kebingungan dan kerancuan dalam mengambil keputusan.<br /><br />Solusi yang paling tepat adalah dengan mengubah pola
berpikir dan cara pandang kita. Kita harus mulai berlatih menghilangkan
berbagai pikiran negatif yang selalu mengontrol cara berpikir kita, gantilah pikiran negatif dan wujudkan gambaran yang jelas tentang sebuah hal yang positif. Tentu kita sering mengalami pro-contra dalam diri kita, yaitu pertempuran hebat antara sisi negatif dan sisi positif. Agar sisi positif kita menang, perbanyaklah memunculkan pikiran dan digambarkan secara jelas dalam diri kita untuk hal-hal yang positif. Kalau sisi negatif sampai menguasai kita bisa kalangkabut dibuatnya. <br /><br />Saya pernah membaca sebuah buku-buku yang isinya, Bagaimana cara memunculkan pikiran positif. Ini point-pointnya :<br /> </span></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Jangan sampai kita meremehkan
diri kita sendiri.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Ciptakan impian, karena dengan impian akan menyemngati kita
untuk terus berusaha.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Jangan tergesa-gesa,bersikap tenang akan sangat membantu dalam melakukan sesuatu.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Menganggap kesalahan adalah suatu proses.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Hilangkan kebiasan melihat dari sisi negatifnya.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"> Kembangkan diri utnuk bisa berinterkasi dengan hal positif di luar..</span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><br /></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Baiklah itu tadi sedikit cara untuk bagaimana memunculkan pikiran positif dalam diri kita, pasti akan ada perubahan setelah lebih banyak pikiran positif yang muncul dan kita sudah terbiasa melakukannya.Saya sekedar berbagi aja bila ada kekeurangan harap di makluli,semoga bermanfaat.</span></div>
</div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-19741953537245887222014-05-05T11:19:00.001+07:002018-08-25T12:14:26.837+07:00Cara Tepat Untuk Pengungkapan Emosi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkRZ_lTdGMwh1KcrvooRKDjEMhvfIIz5z1tUKtEXwDEdunFgN0QsOnnoEBDzHX_0wT6wUMptAPNCDCeIgvWUsF621i8NMSd06tX1Je0XdjttcFigEGnckd3kPTtGwq24tvae-RnoQ87Ob6/s1600/mengekspresikan-diri.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="325" data-original-width="650" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkRZ_lTdGMwh1KcrvooRKDjEMhvfIIz5z1tUKtEXwDEdunFgN0QsOnnoEBDzHX_0wT6wUMptAPNCDCeIgvWUsF621i8NMSd06tX1Je0XdjttcFigEGnckd3kPTtGwq24tvae-RnoQ87Ob6/s320/mengekspresikan-diri.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mungkin di Indonesia, pengungkapan sebuah emosi apalagi dari seorang anak kepada orang tua
masih terlihat tabu. Apabila seseorang mempunyai emosi negatif yang diredam tetapi tidak di lepaskanya dengan sesuai itu akan sangat berbahaya dan memungkinkan menjadi bom waktu yang kapan saja bisa
meledak. </span></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Efek yang lebih parahnya adalah bisa menjadi sumber gangguan kejiwaan. Maka dari itu, emosi
perlu di ungkapkan atau dikeluarkan dengan cara yang benar. Yang perlu diperhatikan adalah pengungkapan sebuah emosi tidak<b> </b>
dengan merusak apa yang ada di sekeliling kita,tentunya tidak menimbulkan kerugian untuk didir sendiri dan orang lain, bisa ambil contoh : dengan membanting barang, merusak rumah, memukuli orang dll.</span></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Misalkan ini terjadi pada orang dewasa<b> </b> , berdoalah kepada Tuhan, cari seseorang yang bisa mendengarkan dan memberikan
solusi untuk masalah kita dengan baik, setelah semua itu pasrahkan kepada Tuhan.
Insya Alloh, dengan kita berdoa dan pasrah kepada Alloh, kita akan diberikan ketenangan. Saat pikiran kita mulai
tenang, biasanya kita akan bisa menemukan solusi untuk menyeleseikan masalah
yang kita alami.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /> Sebagai orang tua yang baik, tentunya kita ingin anak-anak kita bisa mengungkapkan setiap permaslahan yang ia hadapi (dalam Konteks anak) kepada kita sebagai orang tua, karena dengan begitu kita bisa tahu sejauh mana perkembangan anak kita dan apa saja yang mereka butuhkan. Sangant dianjurkan bagi kita orang tua untuk bisa melatih anak mau mengungkapkan emosinya dan supaya bisa
mengungkapkan dengan baik, kita sebagai orang tua juga harus mau belajar mendengarkan apa yang anak kita keluhkan kemudian
memberikan respon yang tepatdan baik.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ini adalah contoh bagaimana mendorong anak untuk mengeluarkan emosinya : </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Apabila anak kita lupa mematikan Laptopnya. Kemudian apa yang terjadi, Ibu memarahi anak tersebut sehinga anak merasa sedih dan akhirnya menangis. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kebiasan yang terjadi di lingkungan kita, Memang belum terbiasa manakala seorang anak ingin mengungkapkan perasaan atau emosinya seperti ini :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">"Ibu, Manda sedih kalau ibu marah sama manda. Manda tidak sengaja dan benar lupa tidak matiin Laptop. Manda kesel kalau ibu marah-marah sama Manda"<br /> <br /> Alangkah baiknya apabila kita sebagai orang tua bisa mendengarkan dan berusaha mengerti perasaan mereka. Dalam pikiran saya bagaimana mungkin mereka bisa belajar peduli terhadap perasaan
orang lain ataupun perasaan orang tua, bila ternyata melihat orang tuanya juga tidak mau
peduli terhadap perasaan mereka sebagai anak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saya rasa ini sangat bagus untuk kita renungkan untuk tumbuh kembang anak kita sehingga mereka kelak mempunyai karakter yang baik serta menonjol dalam prestasi. Semoga bermanfaat. </span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-67365392685717719002014-05-02T14:32:00.002+07:002018-08-25T12:19:32.916+07:00Awas Jangan Selingkuh...!!!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0KsNLWVr1e66nGLfHex9AxaVRYUkQgZwyhlTXf7A83Hq29VKn50vjzvfK9rMsk_0CTlk6qeIozaNWQNvm_y7DiEyTZ8mcZmpd_61tS2gnJmt1MupOtjsLCTPHOT-iWTNhJDB8CE1suds/s1600/selingkuh.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="501" data-original-width="623" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF0KsNLWVr1e66nGLfHex9AxaVRYUkQgZwyhlTXf7A83Hq29VKn50vjzvfK9rMsk_0CTlk6qeIozaNWQNvm_y7DiEyTZ8mcZmpd_61tS2gnJmt1MupOtjsLCTPHOT-iWTNhJDB8CE1suds/s320/selingkuh.png" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat semuanya sudah mulai terasa lain, hubungan dengan dengan doi pun menjadi tidak nyaman lagi, tdalam kondisi seperti itu biasanya muncul
pikiran untuk mencari suasana yang dapat membuat kita segar kembali lain kata kita mencari suasan baru mungkin juga bisa kita sebut
dengan selingkuh (jangan jadi kebiasaan).</span></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Kita musti lebih bisa kontrol apabila keinginan seperti itu mulai hadi. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebetulnya apa sih yang menjadikan kita mempunyai keinginan untuk selingkuh? </span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kira-kira inilah alasan yang menyebabkan kita punya keinginan untuk selingkuh :</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Perasaan bosan yang menghingapi dengan kualitas hubungan pacaran</span></span>
</li>
</ul>
<ul>
<li>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pacar mulai memperlihatkan karakter buruknya</span></span>
</li>
</ul>
<ul>
<li>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Perhatian dari pacar terlihat sudah berkurang (kemungkinan si dia juga selingkuh)</span></span>
</li>
</ul>
<ul>
<li>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Adanya hambatan dalam berkomunikasi</span></span>
</li>
</ul>
<ul>
<li>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kalau ini mungkin banyak yang mengalami yaitu hubungan jarak jauh</span></span>
</li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Apabila alasan-alasan seperti diatas sudah mulai menapakan dirinya, Kamu musti mulai mencari bagaimana solusi untuk mengamankan agar hubungan kalian bisa terasa indah lagi. Saling introspesi untuk memperbaiki hubungan dantentunya dibicarakan dengan serius tapi tetep sanatai biar si dia tidak lari, ciptakan komunikasi yang baik diantara kalian berdua, kondisikan sekondusif mungkin.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mulailah dari diri kamu dulu,berikan perhatian lebih untuk si dia agar pasangan juga bisa merasakan kesungguhan kamu dan perhatian kamu, hal ini tentunya menimbulkan efek positif untuk hubungan kalian.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kalau kebetulan kamu sedang berpacaran <i>long distance</i> atau hubungan jarak jauh, sering-seringlah untuk bertanya kabar tetntang pasangan, ini cukup ampuh untuk menjaga hubungan jarak jauh. Komunikasi pasti harus dijaga karena kalau tidak si dia bisa saja kecantol sama cewe/cowo lain di sana.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Carilah waktu luang atau mungkin saat ada liburan untuk mengunjungi dan tentunya kamu bisa melepaskan rindu bersamanya, Oh sangant membahagiakan sekali. Jangan lupa pula , berikan surprise untuk pasangan walaupun itu kecil.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ingat hilangkan pikiran untuk selingkuh karena itu karena itu pasti sangat menyakitkan pasanagan.. Tentunya kita juga tidak mau diselingkuhi kan?????</span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-7760766254669052492013-09-14T11:49:00.003+07:002014-05-14T16:30:24.326+07:00Kekuatan Jiwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kekuatan jiwa dapat terbentuk dari sikap yang disiplin,disini akan muncul karakter yg kuat bila seseorang mempunyai jiwa yang kuat.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ini munkin bisa jadi referensi untuk anda:</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Olah raga</b>. menurut penelitian bahwa olahraga lebih efektif untuk mencegah dan mengobati depresi dibanding dengan obat-obatan.</span></span><br />
<a name='more'></a></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Mengkspresikan cinta</b>. saling berbagi cinta kasih membuat
hidup lebih menyenangkan dan bahagia. Mencurahkan cinta kasih untuk keluarga, kerabat
dan orang lain merupakan kunci kebahagiaan rohani. Membantu orang lain
membuat hidup lebih bermakna dan kehadiran Anda diharapkan.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Mengurangi </b><b>tontonan </b><b>televisi, </b><b>film dan </b><b>video</b>.soalnya jika berlebihan m dapat mempengaruhi kesehatan mental. Kekerasan dalam tayangan berita, film laga,
dapat mengurangi keseimbangan emosional, membuat depresi dan
mempengaruhi respon emosi Anda. Setelah melihat begitu banyak kekerasan,
Anda bisa tidak lagi mengenalinya sebagai kekerasan. Kilasan iklan
televisi juga dapat menyebabkan indera dan otak <i><b>overload</b> </i>dan kelelahan.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Cobalah membaca berita, daripada menonton berita televisi.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Membaca lebih berpengaruh lembut pada pikiran dan Anda bisa lebih
selektif.<b> </b></span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Berapresiasi dan membuat sebuah karya seni</b>. Menikmati seni lukis, seni fotografi, seni musik, seni tari dan berbagai kesenian lainnya bisa menjadi stabilisator <b><i>mood</i></b>
alami dan bermanfaat menyegarkan pikiran. Menghasilkan karya seni yang
dapat dinikmati orang, juga membantu seseorang untuk membangun harga
diri, sesuatu yang penting bagi kesehatan mentalnya.
</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Beribadah</b>. Ibadah dan berdoa secara rutin
memenuhi kebutuhan rohani yang merupakan komponen vital dalam
kesejahteraan jiwa. Mengabaikan kebutuhan spiritual membuat jiwa gelisah
dan tidak tenang. Berdoa merupakan sarana yang efektif dalam mencegah
dan memerangi masalah tentang kesehatan mental.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Rekreasi </b>. habiskan waktu di alam. “Terapi hijau” bisa menjadi salah
satu cara efektif untuk menemukan kedamaian batin, dan menenangkan
pikiran Anda, menemukan pencerahan dan membebaskan dari pikiran negatif.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Hindari mengisolasi diri</b>. Menjadi bagian dari komunitas yang
saling memberikan dukungan dan bertemu secara teratur dapat sangat
membantu Anda melewati krisis dan tetap positif.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Menjaga diet makanan</b>.
Diet dapat memperburuk gejala berbagai penyakit termasuk autisme,
skizofrenia, depresi, kecemasan dan serangan panik. Makanan yang
dibutuhkan untuk kesehatan mental yang baik adalah buah dan sayuran dan
makanan yang mengandung asam lemak esensial. Seperti ikan belida,
tongkol, labu dan kacang-kacangan. Susu dan cokelat juga dipercaya
menimbulkan efek menenangkan pikiran.
</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Jauhi pornografi</b>. Rangsangan seksual pornografi dapat
berkontribusi pada tumbuhnya kekosongan emosional yang dapat menyebabkan
depresi, gangguan bipolar serta kesehatan mental lainnya. Hanya
hubungan seksual dengan pasangan yang sah dan saling mengasihilah yang
dapat mengisi kebutuhan fisik dan emosional Anda.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Melakukan kegiatan yang membangun rasa percaya diri</b>. Belajar
memainkan alat musik seperti piano atau biola, menguasai keterampilan
bela diri, mendapatkan hadiah lomba. Dan lain sebagainya sangat
membantu anak-anak membangun rasa percaya diri.</span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b>Menjadi pribadi yang lebih terorganisir</b>. Hindari menunda-nunda
pekerjaan dan bersihkan dan tatalah harta benda Anda. Singkirkan
kekacauan. Buang barang-barang yang tidak terpakai, selesaikan atau
delegasikan pekerjaan yang menggantung dan bila perlu, mintalah bantuan
orang lain untuk menyelesaikan PR-PR Anda<i>.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Demikian munkin sedikit referensi untuk andah bisa menyeimbangkan jasmani dan rohani semoga bermanfaat untuk semua.<i> </i></span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-13266270036933020342013-07-28T15:37:00.000+07:002014-05-14T16:31:05.383+07:00Optimisme Dan Kesuksesan ^-^<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Untuk menjadi seorang yang sukses pasti pasti dibutuhkan Rasa Optimisme yang kuat dalam dirinya. Kita bia mendefinisikan optimisme adalah perpaduan antara semangat, pandangan , pengharapan, dan kegigihan.</span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> Bagi orang yang mempunyai optimisme rendah sampai akhirnya masuk ke dalam ruang pesimisme pasti semangatnya pun menurun, pandangan tak lagi berkembang, harapannya pun menipis dan menjadi
malas-malasan.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu orang yang tidak mempunyai optimesme akan sulit
menjadi orang sukses sebab seorang yang sukses dalam kehidupannya tidak
mengenal kata menyerah artinya pantang menyerah, selalu mencari alan keluar sehingga masalah bukan untuk ditakuti, dihindari dan
disesali tetapi harus diseleseikan . </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Disini saya tuliskan Sepuluh rincian petunjuk untuk menggugah optimisme dalam mengatasi pesimisme,</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">berikut ulasanya :</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Bila kita takut akan kegagalan maka
kemungkinannya kita akan ditimpa kegagalan sebagai akibat dari ketakutan kita
yang negatif. Marilah setiap saat selalu berfikir positif. Ciptakan pengharapan dan optimisme mengundang keberhasilan</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Berusaha mencari hal yang positif walau itu dalam kegiatan yang
tak disukai. Dengan seperti itu kita akan meningkatkan apa
yang hanya kelihatan sebagai kemungkinan kecil untuk berhasil, karena
kita melakukanya dengan lebih optimis dan lebih dinamis.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Terima sebuah kegagalan dengan rasa humor. Biasanya orang yang mempunyai rasa humor tinggi akan lebih mudah mengatasi suatu kejadian yang
negatif, dan pesimisme biasanya timbul kalau orang kurang mempunyai rasa humor.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Persoalan jangan terlalu dipikirkan dalam-dalam. Walaupun
itu dalam khayalan saja kita jangan memperlihatkan hal yang negatif, tetapi arahkan semua
kekuatan kita untuk berpikir positif dan itu akan berefek pada tindakan yang berhasil.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Dalam situasi apa pun cobalah menciptakan sikap yang
paling positif. Kita akan mendapatkan perubahan emosiaonal. Dan selanjutnya kepercayaan pada
diri kita akan semakin subur.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Pesimisme kita jangan digunakan sebagai alasan untuk melindungi dari sebuah kekecewaan yang mungkin terjadi. Kelemahan ini yang
harus kita perangi sampai habis.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Kegagalan dalam menyeleseikan masalah jangan dihiraukan berapa
banyak kesalahan kita, tapi carilah sisi-sisi yang benar. Semangat akan turun karena kesalahan dan mengakibatkan turunya kepercayaan dalam sepuluh,
yang salah lima buah, maka kita akan mendapatkan lima pecahan yang
benar dan lima pecahan yang salah.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Bergaulah dengan orang-orang yang mempunyai jiwa optimis
dan amatilah tingkah laku mereka. kita akan mempelajari bagaimana
menanamkan sikap yang optimis. Dan lebih lagi secara tidak disadari api
optimisme akan menyala dalam diri kita.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Harus kita ingat selalu bahwa pesimisme bukanlah sifat bawaan. Seperti
kebanyakan sifat manusia lainnya, pesimisme dapat dikurangi dan dirubah
menjadi satu sikap yang baru yang bernama Optimisme.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<ul style="text-align: left;">
<li><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Apabila optimisme mengakibatkan kita sukses, berilah penghargaan pada kenyataan bahwa karena optimismelah kita menjadi berhasil.</i></span></span></li>
</ul>
<div style="text-align: left;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari rincian diatas bisa kita lihat bahwa optimesme sangat berperan penting dalam keberhasilan hidup kita,marilah kita menjadi orang-orang yang mempunyai sikap optimisme yang tinggi.sekian dan semoga bermanfaat.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-49821106032367891962013-07-18T11:45:00.001+07:002014-05-14T16:31:29.020+07:00Dongeng Dan Manfaatnya Terhadap Anak Kita ^^<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kalau kita amati jaman sekarang ini, eksistensi
kegiatan mendongeng cenderung makin memudar karena termakan oleh
usia. Padahal dibalik itu terdapat banyak sekali keuntungan bagi anak-anak kita jika
mereka mendengarkan dongeng. </span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kegiatan mendongeng kepada anak-anak
sangat berguna meskipun pada praktiknya kita mempunyai banyak hal yang menjadi
halangan seperti perasaan lelah setelah bekerja dan menganggap
mendongeng itu menjadi sangat merepotkan. </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Padahal manfaat dongeng
untuk anak sangatlah banyak seperti merekatkan hubungan orang tua
dengan anak dan mendongeng juga bisa membantu mengoptimalkan
perkembangan psikologis dan kecerdasan anak secara emosional. Mari kita lihat manfaat lainnya yang akan diuraikan dibawah ini:</span></span>
</div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><u><span style="font-weight: normal;"><i>Imajinasi Anak Akan Lebih Berkembang</i></span></u></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dunia anak adalah dunia imajinasi. Jadi anak
mempunyai dunianya sendiri dan tak jarang mereka berbicara denga temannya tentang
khayalannya. Dengan daya imajinasi yang sangat bagus ini,kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkannya kearah yang positif dan
tetap termonitor. Kegiatan mendongeng kepada anak-anak inilah cara terbaik
untuk mengarahkan mereka kearah yang baik.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><i><u>Kemampuan Berbahasa Akan Lebih Baik</u></i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Stimulasi dini yang berupa dongeng ini mampu merangsang keterampilan berbahasa
pada anak-anak. Ini perlu kita ketahui bahwa cerita dongeng anak-anak mampu
merangsang yang terutama pada anak perempuan dalam meningkatkan
keterampilan berbahasa mereka. Ini disebabkan anak perempuan lebih
fokus dan konsentrasi daripada anak laki-laki. Kemampuan verbal merupakan
kemampuan awal yang dimiliki anak-anak dan inilah mengapa otak kanan
mereka lebih berkembang dan ini juga yang menyebabkan mereka lebih
terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung cerita
positif tentang perilaku dan sebagainya membuat anak-anak menjadi lebih
mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan dan akan menjadi kebiasaan nantinya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><i><u>Anak Akan Lebih Suka Membaca</u></i></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Ingin memiliki anak yang mempunyai minat baca yang baik,mendongeng adalah jalan menuju hasil tersebut. Dengan memberikan cerita
dongeng anak-anak, maka anak-anak akan tertarik dan rasa penasaran ini
membuat mereka ingin mencari tahu. Inilah dimana keinginan untuk membaca
menjadi semakin meningkat. Dengan membacakan buku cerita yang menarik
kepada anak adalah cara paling mudah yang bisa kita lakukan untuk meningkaykan minat baca mereka.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;"><u><i>Terbangunya Kecerdasan Emosional Anak</i></u></span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mendongeng adalah
sarana hebat yang mampu merekatkan hubungan ibu dan anak dan juga bisa membangun kecerdasan emosional anak. Anak-anak masih mempunyai kesulitan dalam mempelajari
nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng maka kita
bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan. Mendongeng akan membangtu anak dalam menyerap nilai-nilai
emosional pada sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan emosional
juga penting disamping kecerdasan kognitif. Kecerdasan emosional sangat
penting bagi kehidupan sosial mereka.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><u><i><span style="font-weight: normal;">Terciptanya Rasa Empati Anak</span></i></u></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dengan mendongeng, anak pada usia 3-7 tahun akan
dirangsang kepekaany mengenai situasai sosial disekitar mereka. Melalui metode
dongeng ini maka mereka akan belajar berempati terhadap
lingkungan sekitar. Stimulasi yang akan lebih berhasil adalah dengan
merangsang indera pendengarannya. Penting bagi kita memberikan stimulasi
ini untuk memberikan mereka bekal yang baik untuk masa depannya. Dengan
cerita-cerita dongeng yang mendidik, maka anak akan dengan mudah
menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka lebih berempati terhadap orang lain dan lingkup sosialnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Demikian uraian manfaat tentang dongeng,tentunya kita sebagai orang tua ingin anak kita memiliki hal-hal seperti yang sudah diuraikan di atas.Mari kita mendongeng untuk anak-anak kita. </span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-65780975139757427622013-07-13T08:46:00.002+07:002014-05-14T16:32:07.642+07:00Hikmah Puasa Ramadhan :)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saat kita berpuasa, lapar, haus dan keletihan itu kita rasakan .Berpuasa di bulan Ramadhan menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk lemah yang membutuhkan bantuan dari pihak lain. Karena tanpa makanan tubuhnya akan lemah. bila tanpa minum ia mengalami dehidrasi. </span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tak banyak aktifitas yang bisa dilakukan ketika tubuhnya tidak mendapat asupan makanan dan cairan. Pada level tertentu, kelaparan dan kehausan bisa mengakibatkan kematian .
</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Lemah, serba terbatas dan membutuhkan yang lain adalah ciri-ciri mahluk. Sekuat apapun manusia ia membutuhkan makanan agar hidupnya bisa berjalan normal. Bukan sekedar makanan tapi nutrisi yang sangat beragam.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tanpa adanya protein ia akan kekurangan asupan enerji, tanpa adanya vitamin daya tahan tubuhnya akan berkurang, tanpa adanya cairan darahnya jadi mengental. Bila dibiarkan terus menerus maka raga manusia akan mengalami kerusakan. Pada titik ini, apakah kita mau menyombongkan diri?
Beragam kelemahan yang kita rasakan saat berpuasa seharusnya bisa kian menundukkan diri ini di hadapan Allah SWT. Bahwa hanya Allah yang terlepas dari berbagai kelemahan. Itulah sebabnya Allah menamakan dirinya sendiri di antaranya dengan nama as-Salam yang berarti Mahaselamat dari segala kekurangan. Dia tidak membutuhkan apapun untuk tetap ‘hidup’ dan mengatur alam semesta. Ia tidak membutuhkan makanan, justru Dia-lah yang memberikan makanan kepada segenap mahlukNya. Sementara itu manusia membutuhkan alam dan tumbuh-tumbuhan serta hewan sebagai makanannya.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Padahal hanyalah Allah SWT yang sanggup mengadakan semua itu . FirmanNya:
“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit) kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.”(QS. ‘Abasa: 24-32).</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Apabila dijalankan dengan penuh penghayatan puasa ramadhan akan mengokohkan keimanan kta. Ada Zat yang Mahakuasa di balik alam semesta, manusia dan kehidupan ini untuk menjalankan alam yang serba rumit ini, serta sanggup menghidupi seluruh mahluk hidup yang ada di dalamnya. Termasuk sanggup memberikan kenikmatan pada manusia agar dapat hidup layak di alam dunia.
Dengan mengetahui jatidiri manusia sebagai hamba dan mahluk Allah, maka akan lahirlah kepatuhan penuh kepada Allah SWT.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Semua yang diperintahkanNya akan ditaati sepenuh hati tanpa reserve. Karena kita yakin bahwa tidak ada yang sanggup memberikan perlindungan dan jaminan hidup sempurna selain Allah SWT. Inilah bentuk ketakwaan yang harus dicapai dalam pelaksanaan puasa di bulan Ramadhan ini.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kiranya demikian semoga bermanfaat bagi kita semua."AAMIIN....". </span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-15866986375351324682013-07-01T09:43:00.000+07:002014-05-14T16:32:44.724+07:00Ciri Dasar Menjadi Sukses (Y)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kalau kita mengamati orang yang telah sukses di sekitar
kita, kita buktikan bersama bahwa ada hal menarik disini,
ternyata mereka-mereka ini memiliki ciri yang hampir sama. Ada rangkuman yang saya coba buat tentang ciri-ciri tersebut</span></span></div>
<a name='more'></a><div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"> yang akan saya uraikan
berikut ini. Tentunya ciri-ciri tersebut banyak , Namun, saya akan menulisakan 6
ciri karena kalau saya lihat itulah yang dominan membuat mereka menjadi sukses .</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Baiklah, berikut saya tuliskan 6 ciri yang saya lihat.</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang pertama adalah <u>Pandai Mengelola Waktu Mereka</u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kita tahu pasti bahwa kita memiliki jumlah waktu yang sama dalam sehari,
yakni 24 jam. Untuk orang yang sukses,mereka sangat pandai dalam mengelola waktu yang
“sedikit” sehingga bisa kita lihat untuk produktivitas mereka begitu tinggi. Tetapi untuk,
“orang gagal” mereka cenderung membuang-buang waktu yang membuat
produktivitas mereka pun terbilang rendah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang kedua adalah <u>Mempunyai Pemikiran Yang Selalu Positif </u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kalau kita perhatikan, orang sukses itu mempunyai kemampuan tinggi dalam menghadapi dan menyeleseikan persoalan mereka. Menurut saya ini bukan masalah skill saja, tetapi juga
karena mereka mempunyai pola pikir yang positif dan optimis. Pola pikir yang seperti inilah yang memunculkan berbagai ide berupa solusi atas satu
masalah. Akan tetapi, pikiran yang negatif
dan pesimis akan membuat kita takut dan tidak melakukan apa-apa sehingga masalah pun tidak teratasi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang Ketiga Adalah <u>Mereka Mempunyai Visi Yang Kuat </u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Mereka yang ber hasil atau sukses cenderung memiliki visi yang
kuat dan terbiasa mengarahkan pandangan ke depan. Mereka bisa mengatur untuk tidak
terlalu lama tenggelam dalam kejayaan yang pernah diraih dan kesalahan
yang pernah dilakukan. Visi yang kuat akan mendorong
untuk melakukan sesuatu (Take Action), mengambil tindakan yang nyata untuk meraih
mimpi-mimpi .</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang Keempat adalah <u>Fleksibilitas </u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Orang-orang
sukses juga cenderung lebih terbuka dengan berbagai perubahan yang ada, contohnya dalam hal
kemajuan teknologi. Mereka tidak gaptek (gagap) ketika ada keharusan untuk mengoperasikan
sistem baru. Mereka juga terbuka dengan berbagai alternatif yang tidak
biasa. Sifat yang fleksibel seperti ini membuat mereka mudah beradaptasi dalam
kondisi apa pun.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang Kelima adalah <u>Integritas (Kejujuran) </u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari visi yang kuat, maka
orang sukses akan berusaha menjaga integritas mereka, karena hal ini sangat penting demi kelangsungan dan
perkembangan usaha atau karier mereka untuk jangka panjang. Dalam dunia bisnis atau dunia kerja, mereka memang pintar, namun tidak mau merusak
integritas diri dengan berbuat licik. Menipu, bertindak curang, atau
memanipulasi memang bisa mendatangkan keuntungan, namun sifatnya jangka
pendek, karena itu justru bisa menghancurkan diri sendiri.
Hal-hal seperti ini sangat dihindari oleh orang sukses.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">*Yang Keenam adalah <u>Pandai Bergaul (Supel) </u></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Kemampuan istimewa lain yang
dimiliki oleh orang sukses yaitu supel atau pandai bergaul. Karena
dengan pandai bergaul mereka disenangi oleh banyak orang sehingga kemudian bisa
memiliki relasi dan koneksi yang luas. Dalam bisnis, relasi atau koneksi yang luas
merupakan salah satu kunci yang banyak dimiliki oleh para pebisnis
untuk menjadi sukses.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Demikianlah yang bisa saya tulis semoga bermanfaat yaaah... </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1845430918584379372.post-32841696727712356182013-06-24T09:26:00.000+07:002014-05-14T16:33:09.293+07:00Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan :)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Manusia pada umumnya mempunyai banyak perbedaan,tapi untuk kali ini saya ingin mengulas tentang masalah kepribadian.Tuhan memeberi Potensi dan kesempatan kepada setiap hambanya itu sama tinggal kita sebagai manusia mau berpikir dan mencari kunci dari sesuatu yang membuat kita akan lebih baik.</span></span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pastilah orang
memiliki kepribadian yang unik, yang membedakannya dengan sifat-sifat
orang lain. Ini terbentuk dari pola kehidupan mereka dalam keluarga,masyarakat dan juga pergaulan mereka.</span></span><br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sebagai modal dasar terbentuknya karakter seseorang adalah dalam keluarga.Bila dalam sebuah keluarga terbiasa melakukan hal-hal yang baik atau hal-hal yang positif otomatis akan membentuk karakter dasar yang baik bagi kepribadian seseorang (anak) begitu juga berlaku akan kebalikanya.</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Apabila dari seseorang telah terlanjur punya pola hidup yang kurang baik yang membentuk pribadi yang Negatif tetapi karena dalam dirinya terdorong untuk berubah menjadi pribadi yang positif,hal ini bukanlah hal yang mustahil bagi orang ini untuk dapat berubah.Sekarang kita bicarakan membentuk pribadi yang menyenangkan,</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Pribadi yang menyenangkan sangat
dibutuhkan untuk membangun keberhasilan dalam hidup
Anda, dalam pribadi yang menyenangkan biasanya juga mempunyai pemikiran yang cemerlang yang selalu terisi dengan pikiran-pikiran yang positif.Ini sangat berpengaruh untuk keberhasilan dalam pekerjaan, bisnis, karier, maupun
keluarga.Demikian pula berlaku sebaliknya, pribadi yang membosankan, pribadi yang
“tak bisa dikenal” orang lain, akan kesulitan dalam
mengembangkan diri, ini berpengaruh juga dalam keberhasilan dan akan mengalami hambatan dalam mengembangkan
kesuksesan dalam setiap bidang kehidupan.</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Dari apa yang sudah diuraikan diatas,memang
tidak ada pilihan lain bagi Anda selain berusaha menjadi pribadi yang
menyenangkan, untuk diri sendiri dan untuk orang lain, terutama dengan keluarga, rekan/relasi bisnis, teman kerja, atasan , klien , dan bagi orang yang
sangat membutuhkan bantuan Anda. </span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Timbulah sebuah pertanyaan......</i></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b> </b></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><b> "Bagaimana supaya Kita memiliki pribadi yang menyenangkan ?"</b></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Seperti yang sudah saya tulis diatas, bahwa setiap hamba mendapat potensi dan kesmpatan yang sama. Sebetulnya, Anda
juga sudah dikaruniai benih untuk menjadi pribadi yang menyenangkan itu, namun
mungkin Anda lupa untuk mempergunakannya dan juga faktor lain yang belum mendukung terbentuknya pribadi yang menyenangkan itu. Atau, mungkin itu tertutup oleh keangkuhan atau keegoisan Anda. Mungkin juga kebiasaan
hidup yang padat dan berat tanpa sengaja “menumpuk” dan menutupi pribadi Anda yang
menyenangkan itu di tempat yang jauh dari jangkauan kesadaran Anda.Jadi, banyak sebab pula yang Anda sadari maupun tidak, turut me-nonaktifkan
pribadi menyenangkan dalam diri anda.</span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Marilah kita bangkitkan pribadi yang menyenangkan dalam diri kita dengan selalu berpikir positif untuk diri sendiri dan juga orang lain.</span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Untuk diri sendiri contohnya:</i></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"># Hindari kata kata negatif dalam diri kita seperti...aku tak bisa baik untuk diriku sendiri,aku tak mampu,aku bodoh,aku tak bisa dll.Tapi sebaliknya biasakanlah memberi kata-kata yang positif untuk diri anda sendiri dari contoh kebalikan kata-kata negatif diatas.</span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><i>Untuk orang lain contohnya :</i></span></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0px; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"># Selalu berprasangka positif terhadap orang lain dan iklas dalam melakukan hal untuk menolong orang lain baik dalam individu maupun sosial.Perbanyaklah memberi tanpa pamrih karena kebaikan itu sendiri akan berbalik kepada kita.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;">Sekiranya sampai disini dulu semoga ini bermanfaat bagi kita semua...dan mulailah berusaha menjadi Pribadi Yang menyenangkan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span></div>
</div>
ekohttp://www.blogger.com/profile/05169641321867163414noreply@blogger.com0